JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, penanganan pandemi Covid-19 membutuhkan kerja bersama seluruh pihak.
Ia tidak ingin ada yang merasa pintar sendiri lantaran wabah virus corona merupakan musuh bersama.
"Pandemi ini adalah musuh kita bersama, karena itu kita harus bekerja bersama-sama. Tidak ada yang boleh merasa lebih pintar sendirian," kata Luhut dalam akun Instagram resminya, @luhut.pandjaitan, Kamis (26/8/2021).
Luhut mengatakan, dalam situasi yang serba terbatas, seluruh elemen harus bisa memanfaatkan segala kesempatan yang ada untuk keluar dari krisis.
Pemerintah, kata dia, menyadari bahwa Covid-19 kemungkinan besar bukan wabah terakhir yang akan dihadapi manusia.
Luhut menyebutkan, anggaran kesehatan yang dialokasikan pemerintah saat ini mencapai ratusan triliun. Dengan besarnya anggaran tersebut sudah saatnya mendorong penggunaan produk dalam negeri, tak terkecuali dalam bidang kesehatan.
"Demi menciptakan multiplier effect yang tinggi sehingga akan membawa kita menjadi suatu bangsa yang mandiri dan tidak tergantung pada produk luar negeri," ujarnya.
Bersamaan dengan itu, ia meminta seluruh pihak tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Meski beberapa waktu terakhir situasi pandemi mulai menunjukkan perbaikan, kata Luhut, protokol 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) tak boleh ditinggalkan.
"Kita harus yakin bahwa kita bisa mengatasi dan mengendalikan pandemi ini secara bersama-sama," kata dia.
Untuk diketahui, berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, tercatat ada 16.899 kasus baru Covid-19 pada Kamis (26/8/2021).
Dengan penambahan tersebut, secara akumulatif total ada 4.043.736 kasus positif Covid-19 di Indonesia terhitung sejak awal pandemi 2 Maret 2020.
Sementara, jumlaj kasus aktif Covid-19 saat ini tercatat mencapai 243.588 kasus. Kasus aktif ialah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.
https://nasional.kompas.com/read/2021/08/27/11185211/luhut-pandemi-musuh-bersama-tak-boleh-ada-yang-merasa-pintar-sendiri