JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan, saat ini lembaganya sedang mengupayakan proses registrasi untuk mendapatakan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) terhadap empat jenis vaksin Covid-19.
"Pertama adalah Cansino, lalu Johnson and Johnson, Covavax dan Covaxin. Ini adalah 4 jenis vaksin yang sedang dalam proses (mendapat EUA) juga," ujar Penny dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR, Rabu (25/8/2021).
Penny menyebut masih diperlukan sejumlah data untuk mengeluarkan izin penggunaan darurat terhadap empat jenis vaksin tersebut.
"Masih membutuhkan beberapa data untuk bisa keluar EUA-nya," kata Penny.
Sejak Januari hingga Agustus 2021 tercatat ada 7 jenis vaksin Covid-19 di Indonesia yang telah mendapat EUA dari BPOM.
"Setiap proses pemberian EUA masing-masing vaksin mempunyai prosesnya tersendiri, dinamikanya tersendiri. Dan alhamdulillah pada saat ini sudah ada 7 jenis vaksin yang kami berikan emergency use authorization," katanya.
Adapun tujuh vaksin Covid-19 yang sudah mendapat EUA dari BPOM adalah Sinovac, vaksin Covid-19 PT Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Sputnik V.
Dari tujuh jenis vaksin tersebut, ada tiga vaksin yang telah dapat digunakan untuk anak usia 12 tahun ke atas. "Yaitu Coronavac (Sinovac), vaksin Covid-19 PT Bio Farma, dan ketiga adalah Pfizer Comirnity," ujar dia.
Penny juga menegaskan bahwa tugas BPOM dalam penanganan pandemi adalah pendampingan, dan pengawalan khasiat, keamanan, mutu dari vaksin Covid-19.
Hal-hal tersebut dimulai dari pengembangan hingga proses hilirisasi vaksin Covid-19.
https://nasional.kompas.com/read/2021/08/25/18190511/bpom-sebut-empat-jenis-vaksin-covid-19-sedang-diproses-untuk-dapat-izin