Menurut Penny, tujuh vaksin tersebut telah melalui berbagai upaya yang didukung untuk mendapatkan percepatan program vaksinasi Covid-19.
"Setiap proses pemberian EUA masing-masing vaksin mempunyai prosesnya tersendiri, dinamikanya tersendiri. Dan alhamdulillah pada saat ini sudah ada 7 jenis vaksin yang kami berikan emergency use authorization," kata Penny dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, Rabu (25/8/2021).
Adapun tujuh vaksin yang sudah mendapat EUA dari BPOM yakni Sinovac, vaksin Covid-19 PT Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Sputnik V.
Penny menyebut, dari tujuh vaksin tersebut, ada tiga vaksin yang telah dapat digunakan untuk anak usia 12 tahun ke atas.
"Vaksin ini yaitu Coronavac (Sinovac), vaksin Covid-19 PT Bio Farma, dan ketiga adalah Pfizer Comirnity," ujar dia.
Selain itu, Penny mengungkapkan bahwa yang terkini, BPOM menerbitkan EUA terhadap vaksin Sputnik V. UEA Sputnik V diterbitkan pada hari ini.
Vaksin ini belum dapat digunakan untuk anak usia 12 tahun ke atas, tetapi bisa digunakan untuk usia 18 tahun ke atas.
Sementara itu, Penny mengatakan bahwa BPOM saat ini sedang mengupayakan proses registrasi mendapatkan EUA terhadap 4 jenis vaksin lain.
"Pertama adalah Cansino, lalu Johnson and Johnson, Covavax dan Covaxin. Ini adalah 4 jenis vaksin yang sedang dalam proses juga, masih membutuhkan beberapa data untuk bisa keluar EUA nya," kata dia.
Penny juga menegaskan bahwa tugas BPOM dalam penanganan pandemi adalah pendampingan, dan pengawalan khasiat, keamanan, mutu dari vaksin Covid-19.
Hal-hal tersebut dimulai dari pengembangan hingga proses hilirisasi vaksin Covid-19.
Adapun BPOM, kata dia, juga terus membangun kemandirian produksi vaksin dalam negeri.
"Saya kira pemerintah punya komitmen yang tinggi untuk kita bisa memenuhib kebutuhan vaksin yang saya kira ini akan terus berlanjut sehingga kita bisa memenuhi produksi dalam negeri," ucap Penny.
https://nasional.kompas.com/read/2021/08/25/12164091/bpom-telah-terbitkan-izin-penggunaan-darurat-untuk-7-vaksin-covid-19