"Pencatatan dan pelaporan vaksin dan logistik pelaksanaan vaksinasi convid-19 menggunakan sistem monitoring imunisasi dan logistik secara elektronik atau Smile," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/8/2021).
Nadia mengatakan, aplikasi Smile ini merupakan pengembangan dari dashboard vaksinasi Kemenkes yaitu https://vaksin.kemkes.go.id.
Menurut Nadia, pencatatan dan pelaporan vaksin Covid-19 melalui aplikasi Smile ini mencantumkan nomor batch vaksin, tanggal kedaluwarsa dari vaksin yang diterima, jumlah vaksin yang digunakan dan jumlah vaksin yang rusak dan kedaluwarsa.
"Apabila data awal vaksin maupun alokasi vaksin belum tersedia dalam Smile, maka Dinas Kesehatan Provinsi dapat menginput secara mandiri jumlah vaksin yang dialokasikan untuk pelaksanaan vaksinasi selama periode tertentu melalui Smile," ujarnya.
Nadia juga mengatakan, dashboard vaksinasi Kemenkes bertujuan untuk mendorong transparasi data vaksinasi kepada masyarakat agar lebih dekat untuk mengetahui akses vaksin.
"Dengan melihat data tersebut, bisa secara transparan diketahui situasi ketersediaan vaksin di kabupaten/kota di mana masyarakat itu tinggal," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes Setiaji mengatakan, data vaksinasi yang disajikan dalam dashboard Kemenkes yang terintegrasi dengan aplikasi Smile tidak real time.
"Ini tidak real time, tetapi saat ini kita update sehari sekali di kesempatan lain kita akan update se-real time mungkin," kata Setiaji.
Lebih lanjut, Setiaji mengatakan, terkait akurasi data dashboard dengan ketersediaan stok vaksin di daerah akan diketahui setelah Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi dan kabupaten/kota meng-input data melalui Smile.
"Terkait stok tadi ya itu tergantung dengan input dari masing-masing kabupaten/kota," ucapnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/08/19/22045981/penyediaan-dan-distribusi-vaksin-dapat-diakses-lewat-aplikasi-smile