Salin Artikel

Setelah 3 Bulan, Efikasi Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Lawan Varian Delta Menurun

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil studi menunjukkan bahwa efikasi atau kemanjuran vaksin Covid-19 yang paling umum digunakan untuk melawan virus corona varian Delta, yaitu Pfizer dan AstraZeneca menurun dalam waktu 90 hari atau 3 bulan setelah suntikan dosis kedua diberikan.

Efikasi vaksin Pfizer turun menjadi 75 persen dari 85 persen. Sementara AstraZeneca turun menjadi 61 persen dari 68 persen.

Penurunan itu terlihat pada minggu kedua usai menerima vaksin dosis kedua.

Penurunan tingkat efikasi atau kemanjuran ini terlihat lebih jelas pada mereka yang berusia 35 tahun ke atas.

Mengutip Reuters, ini merupakan hasil studi Universitas Oxford berdasarkan data hasil usap hidung dan tenggorokan di Inggris.

Tim peneliti Universitas Oxford menganalisis sekitar 2,58 juta hasil usap dari 380.000 orang dewasa pada 1 Desember 2020 dan 16 Mei 2021 serta 810.000 hasil tes dari 360.000 partisipan antara tanggal 17 Mei 2021 dan 1 Agustus 2021. 

"Meski ada penurunan kemanjuran, dua jenis vaksin ini masih sangat baik melawan varian Delta," ujar Profesor Statistik Medis dan Kepala Penyelidik Oxford, Sarah Walker, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (19/8/2021).

Sebelumnya, pada 15 Juli 2021, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga pernah mengungkap bahwa virus corona varian Delta dapat menurunkan efikasi seluruh jenis vaksin Covid-19. 

"Ini saya titipkan betul itu, ini data ini silakan anda cek, kami lihat varian Delta ini dapat menurunkan efikasi seluruh jenis vaksin, orang yang bilang vaksin Pfizer paling hebat itu di Israel kotak merah itu dia turun tajam juga, AstraZeneca, Moderna, ini kita saya ingin mengingatkan kita baru varian Delta, apa mungkin ada lagi varian lain. We never know, kita ndak tahu," ujar Luhut melalui YouTube resmi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI.


Studi yang dilakukan bersama dengan Badan Statistik Nasional Inggris serta Departemen Kesehatan dan Layanan Sosial ini juga menunjukkan, mereka yang terinfeksi usai menerima dua dosis suntikan vaksin Pfizer atau AstraZeneca kemungkinan berisiko lebih besar menulari orang lain.

Para peneliti belum bisa memastikan sampai kapan tingkat kemanjuran kedua jenis vaksin Covid-19 ini benar-benar habis. Namun, kemungkinan dalam waktu sekitar 4-5 bulan setelah suntikan dosis kedua.

Oleh karena itu, sejumlah negara memutuskan untuk memberikan suntikan ketiga atau booster dengan memprioritaskan terhadap tenaga kesehatan dan warga yang rentan tertular Covid-19.

Menyoroti peningkatan risiko penularan dari varian Delta, hasil studi ini juga menunjukkan, mereka yang terinfeksi varian Delta meskipun sudah divaksinasi lengkap cenderung memiliki jumlah virus atau viral load yang sama dengan mereka yang tidak divaksinasi.

Temuan Universitas Oxford ini sejalan dengan hasil analisis Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) yang juga menemukan bukti penurunan tingkat kemanjuran vaksin Covid-19.

Hasil studi Universitas Oxford dan CDC ini sudah diperkirakan para pembuat vaksin sebelumnya.

Sejak awal Pfizer sudah menjelaskan tingkat kemanjuran vaksinnya lama-kelamaan akan melemah.

AstraZeneca pun demikian dan sekarang masih meneliti sampai kapan vaksin itu dapat bertahan.

Peneliti di Universitas Oxford, Koen Pouwels, mengatakan jika tingkat kemanjuran vaksin melemah, kekebalan kelompok atau herd immunity semakin sulit tercapai.

Kekebalan kelompok, kata Koen Pouwels, akan tercapai jika mayoritas penduduk sudah kebal terhadap patogen, baik dengan vaksinasi atau terinfeksi sebelumnya. 

"Vaksin tetap masih cara terbaik untuk mencegah agar tidak sakit parah dan mencegah penularan,” katanya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa virus corona varian Delta bisa menurunkan efikasi seluruh jenis vaksin Covid-19.

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/19/16322311/setelah-3-bulan-efikasi-vaksin-pfizer-dan-astrazeneca-lawan-varian-delta

Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke