Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Atas Kesehatan dan Pendidikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Entos Zainal mengatakan, pandemi Covid-19 telah memberi dampak negatif termasuk pada kesehatan jiwa anak.
"Kondisi kesehatan mental anak-anak saat pandemi seperti sekarang ini dikhawatirkan jauh lebih tidak baik," kata Entos dikutip dari siaran pers, Kamis (19/8/2021).
Apalagi, kata dia, sebelum pandemi kondisi kesehatan jiwa anak berdasarkan Survei Nasional Kesehatan Berbasis Sekolah di Indonesia pada 2015, menunjukkan 6,16 persen siswa hampir atau selalu merasa kesepian.
Kemudian, 4,57 persen siswa hampir setiap saat selalu mengkhawatirkan sesuatu sehingga tidak bisa tidur malam.
Mirisnya, 5,4 persen siswa bahkan berpikir untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri.
"Anak yang mengalami gangguan kesehatan jiwa atau mental sangat rentan terjerumus dalam hal negatif seperti terpapar rokok hingga terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba," kata Entos.
Oleh karena itu, pihaknya pun mengajak seluruh pihak khususnya anak dan remaja di Indonesia agar berperan aktif menjadi Pelopor dan Pelapor (2P) dalam mencegah dan melindungi dirinya sendiri.
Ini termasuk melindungi teman sebaya, keluarga, dan masyarakat di lingkungannya agar tidak terpapar bahaya rokok dan narkoba.
"Hal ini bertujuan guna menjaga kesehatan jiwa anak-anak yang rentan terganggu di masa pandemi Covid-19," ucap dia.
Selain itu, seluruh pihak juga harus berperan dalam melakukan upaya pencegahan terhadap kesehatan jiwa anak.
Salah satunya yang dapat dimanfaatkan untuk pencegahan tersebut adalah melalui Forum Anak.
https://nasional.kompas.com/read/2021/08/19/10383651/pandemi-covid-19-dikhawatirkan-membuat-kesehatan-jiwa-anak-menurun