JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa vaksin Covid-19 masih efektif mencegah penularan dan keparahan penyakit akibat virus corona varian Delta.
Sebagaimana diketahui, varian Delta kini banyak ditemukan di Indonesia.
"Sekali lagi upaya pengendalian dan vaksinasi yang kita lakukan saat ini masih terbukti efektif untuk mencegah penularan dan mencegah keparahan serta kematian akibat infeksi varian Delta ini," kata Nadia dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (18/8/2021).
Nadia mengingatkan masyarakat untuk tak menunda vaksinasi jika sudah mendapatkan kesempatan. Semakin cepat seseorang divaksin maka semakin cepat pula kekebalan tubuhnya terbentuk.
"Harus disampaikan kepada semua masyarakat vaksinasi bisa didapatkan secara gratis," ujarnya.
Bersamaan dengan itu, kata Nadia, pemerintah bakal terus meningkatkan testing, tracing atau penelusuran, dan treatment.
Namun demikian, upaya ini harus dibarengi dengan langkah lainnya seperti disiplin protokol kesehatan. Memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak harus selalu diterapkan.
"Bersama-sama mewujudkan pelaksanaan protokol kesehatan, semua harus patuh, dan jangan sungkan untuk mengingatkan orang lain yang tidak patuh protokol kesehatan," kata dia.
Sebelumnya Nadia mengungkap bahwa berdasarkan hasil sequencing terhadap varian baru virus corona di Indonesia sebanyak 80 persen adalah varian Delta.
Kegiatan sequencing merupakan upaya untuk mengetahui penyebaran mutasi virus corona.
"Per 18 Agustus sudah lebih dari 5.000 sequencing dilakukan (di Indonesia), dengan 80 persen hasil adalah varian Delta," ujarmya.
Nadia pun mengungkapkan ada 10 provinsi yang teridentifikasi memiliki sebaran varian Delta yang tinggi.
Ke-10 provinsi itu yakni, Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua.
Kendati demikian, Nadia juga meminta kepada provinsi-provinsi lain yang belum melaporkan varian delta untuk tetap melakukan kewaspadaan yang sama dengan 10 provinsi di atas.
"Untuk tetap diharapkan melakukan kewaspadaan yang sama dengan provinsi yang sudah menemukan varian-varian baru ini," katanya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/08/19/09030921/kemenkes-tegaskan-vaksin-covid-19-masih-efektif-cegah-keparahan-akibat