Salin Artikel

Menkes: Lebih Baik Kasus Covid-19 Tinggi karena Testing Juga Tinggi

Sebab, semakin cepat kasus virus corona ditemukan, semakin cepat pula pencegahan penularan dilakukan.

"Kenapa lebih baik dites daripada tidak dites? Kenapa lebih baik angka kasus konfirmasinya tinggi daripada rendah tapi kita tidak tahu bahwa sebenarnya ada?," kata Budi dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2022, Senin (16/8/2021).

"Karena itu orang yang terdeteksi positif kalau kita tahu kita bisa isolasi sehingga kita bisa mengurangi laju penularan. Semuanya tujuannya untuk mengurangi laju penularan," tuturnya.

Budi menyebutkan, penelusuran harus dilakukan setidaknya terhadap 15 kontak erat pada setiap satu kasus konfirmasi Covid-19.

Apabila dari penelusuran itu ditemukan kasus konfirmasi baru, maka pasien harus segera diisolasi. Selanjutnya, proses penelusuran dilanjutkan agar dapat diketahui sebaran penularan.

"Karena musuhnya dari pandemi ini yang kita tahu fatalitasnya rendah dibandingkan TBC atau HIV adalah mengurangi laju penularan, karena musuhnya pandemi ini penularannya cepat sekali," ucap Budi.

Selain upaya deteksi, pemerintah juga menempuh sejumlah strategi lainnya seperti menerapkan perubahan perilaku dengan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Upaya lain yakni melalui vaksinasi. Budi mengklaim pemerintah sudah berhasil memperoleh akses dan kontrak untuk memenuhi kebutuhan vaksin bagi 208 juta rakyat Indonesia yang datang secara bertahap.

Terhitung Januari sampai Juli 2021 setidaknya ada 90 juta dosis vaksin yang tiba. Kemudian bulan Agustus mencapai 70 juta dosis dan September rencananya 80 juta dosis akan tiba.

Oleh karenanya, kata Budi, waktu-waktu ke depan akan jauh lebih berat dibandingkan dengan periode vaksinasi pada tujuh bulan pertama kemarin.

"Jadi Bapak Ibu jangan mengendorkan ini, tetap dibutuhkan walaupun juga sudah menurun kasusnya. Bahkan mungkin menjadi kehidupan kita sehari-hari kedepannya menjadi bagian dari new normalnya kita ke depannya," tuturnya.

Strategi terakhir dalam penanganan pandemi yang juga Budi sebut sebagai strategi defensif yakni mempersiapkan rumah sakit.

Budi mengatakan, jika langkah yang ditempuh sudah sampai pada layanan rumah sakit maka strategi perubahan perilaku, strategi deteksi, dan strategi vaksinasi yang dilakukan kurang keras dan belum disiplin.

Oleh karenanya, ia ingin penyiapan fasilitas rumah sakit jadi upaya yang terakhir.

"Jauh lebih bagus kalau kita tetap konsentrasi ketiga strategi di hulu dibandingkan dengan strategi yang terakhir ini di hilir," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/16/20010341/menkes-lebih-baik-kasus-covid-19-tinggi-karena-testing-juga-tinggi

Terkini Lainnya

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke