Salin Artikel

Sempat Pulih Setelah Diretas, Situs Setkab Masih Dapat Serangan Siber

Sehingga, saat ini situs tersebut di-take down terlebih dulu untuk pemulihan keamanan.

"Sabtu-Minggu lalu terjadi peretasan dan upaya-upaya pemulihan sudah kita lakukan secepat mungkin, sedini mungkin," kata Thanon kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (9/8/2021).

Dia melanjutkan, situs Setkab.go.id pada Rabu lalu sempat tayang lagi. Namun, saat itu masih terjadi serangan siber.

"Ternyata masih ada upaya perbuatan-perbuatan yang tidak bertanggung jawab terhadap website Setkab (serangan siber)," ujar dia.

"Sehingga, kami ambil keputusan daripada terjadi lagi peristiwa seperti Sabtu, kami memutususkan melakukan kebijakan men-take down situs Setkab lebih dulu," kata Thanon.

Langkah ini diambil sebagai upaya pemulihan keamanan situs Setkab.go.id.

Thanon menuturkan, saat keamanan situs Setkab sudah sangat kuat, akan kembali tayang memberikan layanan informasi kepada masyarakat.

Dia melanjutkan, penguatan keamanan dilakukan dengan menggandeng BSSN, BIN dan Polri.

"Karena bagaimanapun ini adalah website milik pemerintah, kami punya tugas men-deliver berita-berita pemerintahan. Sehigga kami mengupayakan sedemikian rupa, agar website kita segera pulih dan dapat dinikmati oleh media dan masyarakat," kata Thanon.

"Kebetulan sore ini kami akan rapat dengan pihak-pihak terkait. Semoga dalam waktu dekat, satu-dua hari website Setkab dapat tampil seperti sedia kala," ujar dia.

Meski diretas, Thanon memastikan tidak ada data yang dicuri dari situs resmi Setkab.


Menurut dia, berbeda dengan laman lain, situs Setkab tidak berisi dokumen rahasia. Sehingga, data-data yang ada di situs itu saat ini aman.

"Website kami memberikan informasi, baik itu acara presiden, kegiatan presiden, maupun pemerintahan. Sehingga tidak ada dokumen-dokumen yang dikecualikan atau dokumen yang bersifat rahasia," ucap Thanon.

Laman resmi (website) Sekretariat Presiden, https://setkab.go.id diretas pada 31 Juli 2021.

Saat itu, laman Sekretariat Presiden menampilkan layar hitam dengan foto seorang demonstran membawa bendera merah putih.

Kemudian, ada pula pesan yang tertulis yakni :

"Kekacauan Dimana Mana, Indonesia Sedang Tidak Baik Baik Saja. Rakyat Harus Dirumah Tanpa Ada Dispensasi dan Kompensasi Apapun Yang Membuat Rakyat Idonesia Merasa Stress Dan Depresi. Penguasa Menikmati Dunia nya Sendiri Dengan Gaji Yang Mengalir Tiap Hari. Dimana Keadilan Di Negara Ini ?"

"Pancasila!

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2 Sampai 5 Tidak Ada Perubahan"

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/09/17063011/sempat-pulih-setelah-diretas-situs-setkab-masih-dapat-serangan-siber

Terkini Lainnya

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke