"Masyarakat kita secara umum menunjukkan keprihatinan paling tinggi terhadap isu korupsi dan isu ekonomi, dalam hal ini lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam konferensi pers, Minggu (8/8/2021).
Berdasarkan hasil survei LSI, isu korupsi berada di urutan pertama dari enam kategori yang ada.
Persentasenya, 44 persen masyarakat sangat prihatin, 49 persen prihatin, 4 persen tidak prihatin, dan 2 persen tidak tahu atau tidak jawab (TT/TJ).
Pada urutan kedua terdapat isu lapangan kerja. Sebanyak 44 persen responden sangat prihatin, 53 persen prihatin, 2 persen tidak prihatin, dan 1 persen TT/TJ.
Urutan ketiga terdapat isu pertumbuhan ekonomi dengan 43 persen responden sangat prihatin, 53 persen prihatin, 3 persen tidak prihatin, dan 1 persen TT/TJ.
Posisi keempat ada isu kerusakan lingkungan dengan 32 persen responden sangat prihatin, 61 persen prihatin, 5 persen tidak prihatin, dan 2 persen TT/TJ.
Posisi kelima adalah isu demokrasi. Rinciannya, 27 persen responden sangat prihatin, 55 persen prihatin, 12 persen tidak prihatin, 1 persen sangat tidak prihatin, dan 5 persen TT/TJ.
Terakhir, isu perubahan iklim dengan 26 persen responden sangat prihatin, 65 persen prihatin, 7 persen tidak tahu, dan 3 persen TT/TJ.
Temuan ini menunjukkan, terdapat tiga isu yang paling mendapat keprihatinan paling tinggi dari masyarakat.
"Masalah korupsi, lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi," kata Djayadi.
Adapun survei ini dilakukan dengan menggunakan kontak telpon kepada 1.200 responden yang tersebar di empat provinsi yakni Sumatera Utara, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara masing-masing 400 responden.
Sementara itu, metode yang dilakukan yaknisimple random sampling yang memiliki toleransi kesalahan atau margin of error kurang lebih 2,88 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2021/08/08/15281001/survei-lsi-masyarakat-paling-prihatin-terhadap-isu-korupsi