Salin Artikel

Elektabilitas Prabowo Tertinggi Lagi, Gerindra: Tak Sedikit Kader Ingin Beliau Maju Capres

Sara, sapaan Rahayu Sarawati, mengatakan, proses pengusungan calon presiden di Partai Gerindra harus melalui beberapa mekanisme internal hingga mencapai kata kesepakatan.

"Karena di dalam mekanisme partai, kami masih harus melalui beberapa hal untuk mencapai kesepakatan. Itu nanti ada pengambilan keputusan secara nasional, secara internal kami di Partai Gerindra," kata Sarawati dalam diskusi di acara rilis survei Indostrategic yang digelar virtual, Selasa (3/8/2021).

Adapun hal tersebut disampaikan untuk merespons hasil survei Indostrategic mengenai elektabilitas calon presiden (capres) pilihan masyarakat yang menempatkan Prabowo pada posisi teratas jika Pilpres digelar saat ini.

Hasil survei, diakui Sara, menjadi satu hal yang bermanfaat bagi Gerindra dalam menimbang sosok yang akan diusung sebagai capres dari partai.

Namun demikian, menurut Sara, dukungan terhadap Prabowo terus mengalir dari kader daerah hingga Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

"Kalau berdasarkan aspirasi dari kader Gerindra yang tidak sedikit jumlahnya, tentunya yang kami tangkap di kepengurusan pusat sampai ke daerah pun masih banyak sekali yang menginginkan beliau untuk maju kembali," tutur dia.

Selain itu, Sara mengaku bahwa Gerindra menangkap sejumlah hasil survei nasional  yang juga menempatkan Prabowo pada posisi atas terkait elektabilitas capres.

Meski demikian, kata dia, persentase elektabilitas Prabowo cenderung naik turun di sejumlah survei.

"Tapi masih konsisten bahwa ada suara yang lumayan signifikan untuk mendukung beliau maju kembali sebagai calon presiden di tahun 2024," tambahnya.

Namun, Sara berpandangan bahwa hasil survei nasional masih dapat berkembang seiring berjalannya waktu.

Menurutnya, hasil survei bersifat sangat organik dan belum menentukan bahwa tokoh teratas akan memenangkan Pemilu.

"Sebab, kita semua yang di politik tahu, bahwa sampai H-1 jam saja, mending kalau satu hari, ini H-1 jam pun semuanya masih bisa berubah. Jadi, ini sifatnya masih sangat organik," jelasnya.

Lebih lanjut, ke depannya, Gerindra akan terus melihat eskalasi politik, termasuk melihat hasil survei guna menentukan siapa calon yang diusung.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indostrategic Khoirul Umam mengungkap hasil survei lembaganya terkait elektabilitas capres.

Hasil rilis itu menyebut bahwa Prabowo Subianto bakal dipilih responden jika Pilpres digelar hari ini atau pada saat survei dilakukan.

"Jika Pilpres dilakukan hari ini, lagi-lagi, nama Pak Prabowo berada di angka teratas, 17,5 persen," kata Khoirul.

Menurut dia, angka tersebut menjadi modal yang baik bagi Prabowo untuk maju dalam Pilpres 2024.

Sebab, ia melihat bahwa Prabowo selalu menempati posisi paling atas dalam sejumlah survei nasional lainnya.

Sebelumnya, nama Prabowo Subianto tercatat juga menempati posisi teratas dalam sejumlah hasil survei nasional, salah satunya dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Pada rilis yang diungkapkan bulan Juni 2021, Ketum Partai Gerindra itu mendapat angka 21,5 persen responden pemilih jika Pilpres digelar pada saat survei.

Sementara itu, hal serupa juga ditunjukkan oleh hasil survei Litbang Kompas pada April 2021. Survei itu menunjukkan tiga nama tokoh yang dinilai layak menjadi presiden.

Prabowo menjadi salah satunya selain Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

Dikutip dari Kompas.id, Prabowo menduduki posisi tertinggi dengan 16,4 persen responden pemilih, disusul Anies 10 persen, dan Ganjar 7,3 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/03/18364071/elektabilitas-prabowo-tertinggi-lagi-gerindra-tak-sedikit-kader-ingin-beliau

Terkini Lainnya

Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke