Salin Artikel

Menkes: Baru 22 Persen Vaksin yang Diterima, Sisanya pada Agustus-Desember

Budi mengatakan, sejak Januari hingga Juli pemerintah telah menerima 90 juta dosis vaksin atau sekitar 22 persen dari total dosis vaksin yang dibutuhkan.

"90 juta itu sekitar 22 persen jadi kalau ada kekurangan di daerah sana dan sini, karena memang baru 20 persen vaksin yang datang, yang sisanya 80 persen itu datangnya Agustus sampai Desember 258 juta sudah pasti," kata Budi dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/8/2021).

Selain itu, Budi mengatakan, masih ada 70 juta dosis vaksin yang akan diterima pemerintah. Namun, kedatangannya belum dapat dipastikan.

"Tapi total dari kalau semuanya bisa kita peroleh Agustus-Desember itu sekitar 331 juta dosis vaksin, bandingkan ini hampir empat kali lipat dari apa yang kita peroleh di bulan Januari sampai Juni," ujar dia.

Oleh karena itu, Budi mengatakan, laju vaksinasi Covid-19 harus ditingkatkan di seluruh daerah, terutama di daerah yang mengalami kenaikan kasus positif Covid-19 dan kasus kematian yang cukup signifikan.

Ia mengatakan, ada tujuh daerah aglomerasi yang menjadi konsentrasi pelaksanaan vaksinasi. Ketujuh daerah tersebut terdapat di Jawa dan Bali.

"Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, Yogyakarta, Surabaya Raya, dan juga Malang Raya dan Bali itu adalah daerah yang tingkat kasus aktifnya paling tinggi dan juga kematiannya paling tinggi," tutur dia.

Budi juga mengatakan, jika ketujuh daerah aglomerasi tersebut biasanya melakukan 382.000 suntikan vaksin per hari, mulai Agustus ini suntikan harus ditingkatkan mencapai 1,2 juta per hari.

"Kami berharap bahwa rekan-rekan akan bisa terus bekerja sama, TNI, Polri, kepala daerah, Kemudian semua civil society, organisasi masyarakatnya, penting kita vaksin seluruh rakyat kita bersama-sama dengan cepat sesuai dengan arahan bapak presiden," ucap Luhut.

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/02/21194861/menkes-baru-22-persen-vaksin-yang-diterima-sisanya-pada-agustus-desember

Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke