Salin Artikel

Kemensos Salurkan 95 Persen Bansos Tunai di DKI Jakarta

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 di Indonesia memasuki babak baru dengan kemunculan varian Delta. Varian ini membuat kasus Covid-19 meningkat tajam selama dua bulan terakhir.

Dampak pandemi juga turut berimbas pada roda perekonomian masyarakat, khususnya dari kalangan menengah ke bawah. Guna mengatasi hal tersebut, pemerintah menjalankan program Jaring Pengaman Sosial.

Program tersebut berupa pemberian bantuan sosial tunai (BST) yang disalurkan Kementerian Sosial (Kemensos) melalui PT Pos Indonesia (persero).

Sejak dilaksanakan pada awal 2021, Kementerian Sosial telah menyalurkan BST dengan target 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang berakhir di bulan April 2021.

Namun, hantaman gelombang kedua pandemi Covid-19 membuat pemerintah kembali menyaluran BST, terlebih dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada awal Juli 2021 di Pulau Jawa dan Bali.

Melalui PT Pos Indonesia, Kemensos kembali menargetkan pemberian bantuan kepada ke 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan total anggaran Rp 12 triliun.

Sebagai informasi, Kemensos menyalurkan BST tahap 14 dan 15 sekaligus senilai masing-masing Rp 600.000.

Pada Sabtu (24/7/2021), Pos Indonesia tancap gas untuk mengejar target penyaluran BST untuk sampai ke tangan KPM sesuai target yang ditentukan.

Direktur Bisnis Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia Charles Sitorus mengatakan, penyaluran BST dilakukan secara langsung ke rumah KPM atau door to door mengingat keterbatasan mobilitas masyarakat selama PPKM.

Mekanisme tersebut dianggap efektif untuk mencegah kerumunan saat pembagian BST karena KPM tidak perlu keluar rumah. Dengan demikian, penyebaran Covid-19 pun dapat ditekan.

Charles melanjutkan, Pos Indonesia sudah berhasil menyalurkan 95 persen dana dari alokasi untuk wilayah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta pada Sabtu (31/7/2021) atau 7 Hari setelah pemberian bantuan diberlakukan.

“Karena pergerakan warga terbatas, kami berinisiatif untuk bergerak. Kami menambah tenaga pengantar dengan tetap memperketat protokol kesehatan. Karyawan yang melakukan pengantaran sudah kami berikan vaksin lengkap,” kata Charles dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (31/7/2021).

Dalam proses pengantaran bantuan tersebut, lanjut Charles, pihaknya berkoordinasi dengan aparat, RT dan RW, Dinas Kesehatan, Satuan Tugas (Satgas) Covid, serta pihak keamanan sejak Kamis (15/7/2021).

Ia menambahkan, karena pemberian bantuan menggunakan metode jemput bola, Pos Indonesia harus memperbanyak jumlah petugas juru bayar yang diturunkan ke lapangan.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Pos Regional II Arifin Muchlis mengatakan bahwa Pos Indonesia ingin menyalurkan BST dengan cepat karena masyarakat sangat membutuhkannya.

“Penyaluran BST di wilayah Jakarta langsung mendapat pemantauan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah DKI Jakarta. Karenanya, kami harus menyalurkan bantuan ini secara cepat dan tepat sasaran,” ujar Arifin.

Terkait validitas data KPM, Pos Indonesia melakukan pembaruan data secara berkala kepada Kemensos. Pasalnya, Kemensos dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) turut mengawal validitas data KPM, memastikan kesesuaian jumlah, dan ketepatan waktu penyaluran BST.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Samono mengatakan bahwa prosedur validitas data KPM yang dijalankan Kemensos telah memenuhi sisi akuntabilitas.

“Kemensos telah menyalurkan data KPM kepada lembaga di bawahnya dari tingkat provinsi hingga tingkat paling bawah. Selanjutnya, data tersebut akan dikomunikasikan kepada mitra yang menyalurkan," kata Samono.

Melalui pemberian BST, Kemensos berharap masyarakat dapat menghidupkan kembali roda perekonomian serta memompa pemulihan ekonomi nasional di berbagai pelosok daerah.

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/31/21153711/kemensos-salurkan-95-persen-bansos-tunai-di-dki-jakarta

Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke