Hanya Bali yang masih mencatatkan penambahan kasus virus corona dalam jumlah tinggi.
"Kasus positif selama 7 hari terakhir sudah menunjukkan tren penurunan pada hampir seluruh provinsi kecuali Bali. Bali masih mengalami kenaikan kasus positif hingga 3 hari terakhir," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (22/7/2021).
Masih tingginya kasus virus corona di Bali berbanding lurus dengan angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 provinsi tersebut.
Dari tujuh provinsi yang menerapkan PPKM Level 4, kata Wiku, hanya Bali yang belum menunjukkan penurunan keterisian rumah sakit.
"Bali sama seperti kasus positifnya, BOR-nya masih perlu menjadi perhatian untuk segera diperbaiki. BOR di Bali masih menunjukkan peningkatan selama 7 hari terakhir," ujar Wiku.
Terkait dengan angka kesembuhan, Wiku mengungkap, 5 dari 7 provinsi mencatatkan peningkatan. Hanya DKI Jakarta dan DI Yogyakarta yang mengalami penurunan kesembuhan.
Selanjutnya, 6 dari 7 provinsi masih mencatatkan kenaikan angka kematian. Penurunan kasus kematian hanya terjadi di DKI Jakarta.
Wiku menyebut, lonjakan angka kematian pasien virus corona terjadi setidaknya selama 7 hari terakhir. Sudah enam hari berturut-turut angka kematian melebihi 1.000 kasus per hari.
"Ini tidak bisa ditoleransi lagi karena ini bukan sekadar angka, di dalamnya ada keluarga, kerabat, kolega, dan orang-orang tercinta yang pergi meninggalkan kita," kata Wiku.
Wiku pun meminta para kepala daerah yang wilayahnya masih mencatatkan angka kematian dan BOR tinggi serta angka kesembuhan rendah segera meningkatkan penanganan pasien Covid-19.
"Angka kesembuhan dapat ditingkatkan dan secara bersamaan menurunkan angka kematian dengan cara sedini mungkin pasien Covid-19 ditangani dan meningkatkan pelayanan di rumah sakit," kata Wiku.
https://nasional.kompas.com/read/2021/07/22/19534801/satgas-kasus-harian-covid-19-dan-keterisian-rs-di-bali-masih-meningkat