Hal tersebut disampaikan di acara konferensi internasional dengan tema utama The Future of Islamic Capital Market: Opportunities, Challenges, and Way Forward secara daring, Kamis (15/7/2021).
"Sejalan dengan perlambatan ekonomi nasional dan global akibat pandemi Covid-19, kinerja pasar modal syariah ikut juga mengalami pelambatan," kata Ma'ruf.
Menurut Ma'ruf, pelambatan itu sangat terasa pada kinerja saham syariah dan reksadana syariah.
Oleh karena itu, ia melanjutkan, diperlukan inovasi bersama.
Terutama upaya yang dapat berperan sebagai katalisator perluasan market yang lebih inklusif dan berkesinambungan.
"Keberadaan pasar modal syariah memiliki peran penting sebagai sumber pendanaan dan juga investasi bagi masyarakat," kata dia.
Namun, ada dua tantangan utama yang harus dihadapi dalam upaya pengembangan dan perluasan pasar modal syariah ke depannya.
Tantangan pertama adalah peningkatan literasi dan edukasi kepada masyarakat, korporasi, dan investor potensial.
Sedangkan tantangan kedua adalah sosialisasi kepada masyarakat.
"Khususnya adalah kepada generasi milenial dan generasi Z (i-Generation) yang mudah dipahami, dapat menarik minat, dan relevan dengan kondisi kekinian," kata dia.
Menurut Ma'ruf, hal tersebut juga sejalan dengan roadmap pasar modal syariah tahun 2020-2024 yang menitikberatkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Upaya peningkatan SDM tersebut, dilakukan melalui peningkatan literasi dan inklusi masyarakat tentang pasar modal syariah serta kompetensi aspek syariah para pelaku pasar.
https://nasional.kompas.com/read/2021/07/15/12295571/wapres-kinerja-pasar-modal-syariah-melambat-akibat-pandemi-covid-19