Puncak selisih terjadi pada pekan ini dengan angka mencapai 17.391 kasus.
Dari jumlah tersebut, terdapat 6 provinsi yang mencatatkan selisih tertinggi antara penambahan kasus Covid-19 dengan kesembuhan.
"Berdasarkan data per 20 Juni 2021, terdapat enam provinsi yang memiliki gap paling besar antara kasus positif dengan angka kesembuhan. Keenam provinsi ini berasal dari Pulau Jawa," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan tertulis, Selasa (22/6/2021).
Keenam provinsi tersebut yakni DKI Jakarta (selisih 13.032 kasus), Jawa Tengah (selisih 7.171 kasus), Jawa Barat (selisih 6.670 kasus), Jawa Timur (selisih 2.239 kasus), DI Yogyakarta (selisih 2.131 kasus), dan Banten (selisih 878 kasus).
Wiku menyebut, tingginya angka kasus positif dibanding jumlah kesembuhan perlu menjadi perhatian serius.
Ia meminta para gubernur, bupati, hingga wali kota di seluruh daerah untuk memperbaiki penanganan Covid-19.
Pemerintah daerah diminta mengevaluasi kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat seperti kapasitas kantor, pusat perbelanjaan, restoran dan tempat makan, tempat wisata, serta fasilitas umum lainnya yang berpotensi menjadi titik penularan virus corona.
“Angka kesembuhan yang lebih rendah dibandingkan kasus positif perlu menjadi target utama perbaikan penanganan Covid-19,” ujar Wiku.
Wiku juga meminta seluruh daerah meningkatkan kualitas penanganan pasien Covid-19 di fasilitas layanan kesehatan.
Berdasar rekomendasi dari 5 organisasi profesi kedokteran yakni Perdatin, PDPI, PAPDI, IDAI, dan PERKI, disarankan untuk menerapkan strategi early over treatment.
Melalui strategi tersebut, pasien Covid-19 di rumah sakit yang sudah menunjukkan perbaikan kondisi dapat segera dirujuk melanjutkan isolasi mandiri di rumah.
Hal ini untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit sehingga RS mampu menampung pasien Covid-19 dengan gejala sedang-berat lainnya.
Tak hanya itu, Wiku juga mendorong pihak rumah sakit segera mengonversi tempat tidur di RS untuk pasien Covid-19, serta menyediakan fasilitas isolasi terpusat di masing-masing wilayah.
Dengan demikian, beban rumah sakit dapat berkurang sehingga para tenaga kesehatan tak kewalahan menangani pasien.
"Apabila seluruh provinsi-provinsi ini mampu menurunkan penambahan kasus positif dan meningkatkan kesembuhan, maka dapat mendongkrak angka kesembuhan di tingkat nasional pula,” kata Wiku.
https://nasional.kompas.com/read/2021/06/22/20161671/satgas-gap-kasus-positif-dan-angka-kesembuhan-covid-19-paling-besar-ada-di