Demer Ajak Pemuda Muhammadiyah Bali Jadi Prajurit Ekonomi

KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Gde Sumarjaya Linggih mengajak Pemuda Muhammadiyah Bali menjadi “prajurit ekonomi” sebagai bentuk melawan penjajahan.

Menurutnya, dulu para pejuang kemerdekaan melawan penjajah yang tampak mata dan jelas wilayah pendudukannya.

Namun, saat ini, penjajahan tidak lagi memerlukan pendudukan wilayah. Cukup dengan ekspansi perdagangan oleh pebisnis yang dapat bertransaksi lintas negara.

“Maka dari itu, saya mengajak Pemuda Muhammadiyah untuk menjadi prajurit ekonomi dengan menjadi pengusaha yang berjiwa nasionalis sekaligus kompetitif dalam urusan bisnis," kata mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali ini dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (20/6/2021).

Menurut wakil rakyat yang kerap disapa Demer itu, iklim usaha sudah relatif mudah saat ini. Keberadaan undang-undang (UU) Cipta Kerja telah mamangkas berbagai aturan yang tumpang tindih, birokrasi yang berbelit-belit, perizinan yang sulit, ketidakpastian waktu, dan pungutan-pungutan yang tidak jelas.

Lebih lanjut Demer menjelaskan, pandemi Covid-19 memang menimbulkan sejumlah kendala pada dunia usaha.

Namun, di bawah kepemimpinan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai Ketua Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN), Demer optimistis kesehatan masyarakat akan segera pulih dan ekonomi segera bangkit.

"Bukan berarti kita apatis terhadap urusan politik, tetapi saat ini kita perlu meluangkan waktu dan berkonsentrasi lebih banyak terhadap pemajuan ekonomi bangsa. Saya berharap, kader-kader Pemuda Muhammadiyah bisa menjadi pengusaha handal,” harap Demer.

Demer mengaku siap menjembatani pemuda yang serius memulai usaha. Ia juga menyatakan, rumahnya terbuka untuk diskusi sekaligus membuat proyeksi bisnis.

Selain itu, berbagai program pusat untuk membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pun akan selalu dikawal Demer agar tepat sasaran.