JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan, terdapat dua faktor yang memicu lonjakan kasus Covid-19.
Kedua faktor tersebut yakni, mobilitas penduduk selama libur Lebaran dan munculnya varian baru virus corona yang lebih cepat menular.
"Dua kombinasi ini mendorong lonjakan kasus Covid-19 sangat tinggi sekarang," kata Pandu saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/6/2021).
Pandu mengatakan, akibat dari lonjakan kasus Covid-19 tersebut mulai ditemukan masalah terhadap fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang kesulitan menampung pasien Covid-19.
Oleh karenanya, ia meminta pemerintah melakukan upaya yang serius dalam menekan kasus Covid-19 agar tidak ada fasyankes yang kolaps hingga awal Juli.
"Upaya serius itu tadi bisa membatasi gerak penduduk, lockdown apakah PSBB," ucapnya.
Selain itu, Pandu sepakat dengan usulan peniadaan libur panjang selama pandemi Covid-19, meskipun hal tersebut akan sulit terwujud mengingat pemerintah ingin memulihkan ekonomi nasional.
Lebih lanjut, ia meminta pemerintah memperluas cakupan vaksinasi agar mereka yang terpapar Covid-19 dapat terhindar dari perawatan rumah sakit dan kematian.
"Vaksinasi masih rendah, di Inggris cakupan vaksinasi sudah besar sehingga sedikit yang dirawat RS, bahkan zero death, itu luar biasa," pungkasnya.
Diketahui, kasus baru Covid-19 kembali melewati angka 10.000 pasien per hari, setelah empat bulan yang lalu mengalami penurunan kasus yang cukup signifikan.
Kasus Covid-19 di Indonesia rata-rata mencapai angka 5.000-6.000 kasus baru per hari pada empat bulan yang lalu.
Namun, hingga Kamis (17/6/2021) data dari Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan, terjadi penambahan 12.624 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1.950.276 kasus sejak kasus perdana diumumkan pada 2 Maret 2020.
https://nasional.kompas.com/read/2021/06/17/21115511/kasus-covid-19-kembali-lewati-10000-epidemiolog-kombinasi-mobilitas-penduduk