Hal tersebut tidak hanya terjadi setelah libur Lebaran 2021, tetapi juga pada libur panjang Lebaran tahun 2020.
Oleh karena itu, pihaknya mempertimbangkan untuk mengusulkan peniadaan libur panjang agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19.
"Jadi selama libur panjang, akan seperti itu. Jadi kami memang sedang mempertimbangkan agar sebaiknya kita tidak ada lagi libur panjang, karena begitu ada libur panjang selalu diikuti oleh kenaikan kasus," kata Sonny dalam diskusi virtual yang disiarkan kanal YouTube BNPB, Kamis (17/6/2021).
Sonny mengatakan, setiap libur panjang, angka positif Covid-19 terus meningkat diikuti dengan angka kematian.
Hal tersebut, kata dia, disebabkan masyarakat yang melakukan mobilitas tidak menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
"Jadi bareng ya, ketika mobilitas naik kepatuhan prokes turun, keduanya itu menjadi salah satu pemicu utama meningkatnya kasus," ujar dia.
Berdasarkan hal tersebut, Sonny mendorong Satgas Covid-19 di daerah melakukan upaya yang lebih keras dalam menegakkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan dengan sabun.
"Kami juga dorong masyarakat itu bukan hanya kepatuhan terhadap prokes, tetapi kesadaran. Kita belajar dari kasus India ya di awal-awal mereka begitu keras, kemudian terjadi pelonggaran yang dampak pada kenaikan kasus," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/06/17/17354921/satgas-covid-19-pertimbangkan-tak-ada-lagi-libur-panjang