Menurut dia, meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguan ini terjadi sejak pandemi Covid-19 masuk ke Tanah Air tahun 2020.
“Maka kemiskinannya meningkat, angka penganggurannya meningkat,” kata Ganjar kata Ganjar dalam webinar virtual bertajuk “Kebijakan Pemerintah Daerah, Peluang, Tantangan, dan Kepemimpinan di Masa dan Pasca Pandemi Covid-19” pada Kamis (17/6/2021).
Menurut Ganjar, 65.874 pekerja terdampak Covid-19. Namun, ia tidak merinci dampak seperti apa yang dimaksudkannya.
Kemudian, ada 11.438 pekerja terkena PHK serta 36.132 pekerja dirumahkan.
Ganjar juga menyampaikan, setidaknya ada 440 yang terdampak secara ekonomi sejak tahun 2020.
Mayoritas perusahaan itu bekerja di bidang garmen, tekstil, hingga mebel.
“Sejak 2020, ada 440 perusahaan garmen tekstil, mebel, ada apa namanya, barecore yang itu tercatat cukup serius,” ujar dia.
Selain itu, Ganjar mengatakan, pandemi Covid-19 membuat tenaga kerja dan konsumsi di berbagai sektor menjadi tidak terserap.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah turut memberikan dorongan berupa pelatihan hingga insentif kepada para interpreneur atau start-up.
“Ini lah yang kemudian kita menyorot bagaimana interpreneourship sekarang kita dorong dan kita mencoba melakukan pelatihan dan pendampingan pendampingan termasuk mmberikan insentif pada start-up bisnis,” tutur dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/06/17/15362801/ganjar-pandemi-covid-19-tingkatkan-kemiskinan-dan-pengangguran-di-jateng