Salin Artikel

Terawan Klaim 90 Persen Bahan Produksi Vaksin Nusantara Dibuat di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengklaim, hampir 90 persen bahan pembuat Vaksin Nusantara berasal dari Indonesia.

Ia juga memperlihatkan apa saja barang-barang tersebut. Hal itu terlihat dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII DPR dengan Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19, Rabu (16/6/2021).

"Hampir 90 persen lebih, bahan produksinya sudah ada di Indonesia, bahkan dibuat di Indonesia," kata Terawan dalam rapat.

Terawan mengungkapkan beberapa bahan yang berasal dari Indonesia di antaranya Tabung Kerucut 50 mililiter dengan jumlah 3 buah. Alat itu diberi kode RM-2072.

Kemudian, alat kesehatan lainnya yaitu Spuit 30 mililiter dengan kode RM-2222 yang juga berasal dari Indonesia.

"Kita bisa melihat, semuanya bahan-bahannya di Indonesia," ucap Terawan sembari menunjukkan pemaparan melalui slide Power Point kepada peserta rapat.

Melihat tampilan slide, tertulis Daftar Alat Kesehatan dalam Perangkat Vaksin Nusantara. Ada di urutan pertama yaitu Tabung LeucoSep dengan kode RM-221 berjumlah 4 per kit. Alat itu disebut berasal dari sumber Indonesia.

Kemudian, alat kesehatan berikutnya yang juga berasal dari Indonesia di antaranya NaCl 0,9 persen (RM-3248) sebanyak 100 mili liter, Larutan Premium Ficoll (RM-3249) berjumlah 60 mililiter, Kantung VueLife C (RM-3247) berjumlah satu per kit, Pipet Aspirasi (RM-2027) sejumlah 5 per kit, Pipet 10 mililiter (RM-2029) sejumlah 2 per kit, Pipet 25 mililiter (RM-2030) satu per kit.

Selain itu, ada juga Vial Krio 2 mililiter Biru (RM-2185) satu per kit, Vial Krio 2 mililiter Merah (RM-2185) sejumlah 4 per kit, Tabung Mikrosentrifus (RM-2190) satu per kit, Tabung Kerucut 50 mililiter (RM-2072) sejumlah 3 per kit.

Lalu ada juga Spuit 30 mililiter (RM-2222) satu per kit, Spuit 3 mililiter (RM-2151) satu per kit, jarum tumpul 18 G (RM-2143) sejumlah 2 per kit.

Kemudian, label pembuatan (OL114LP) sejumlah 20 per kit, Label QS TSA (OL385CX) sejumlah 7 per kit, Kabinet Bersih sejumlah satu per kit, dan Larutan Preservasi Krio (IM-5125) satu mililiter per kit.

Namun, Terawan menyebut bahwa ada beberapa bahan yang berasal dari Amerika Serikat. Salah satunya Larutan Antigen Protein dengan kode IM-5124.

"Larutan Antigen Proteinnya kami harus impor dulu. Lalu ada Media Diferensiasi juga masih harus impor," ungkapnya.

Kendati demikian, Terawan mengatakan, Indonesia bisa saja membuat sendiri dua bahan tersebut. Karena menurutnya cara membuat dua bahan itu sangat mudah.

"Baik dalam pembuatan antigen dan karena itu recombinan. Bisa kita lakukan di sini. Namun karena paten sudah mereka (AS) miliki ya harus kita bekerja sama. Termasuk media diferensiasinya," jelas Terawan.

Selanjutnya, Terawan mempraktikkan cara membuat Vaksin Nusantara kepada peserta rapat dengan mengambil beberapa barang dari dalam boks berisi perangkat vaksin.

Saat mempraktikan hal tersebut, Terawan mengakui bahwa hal ini serupa demo memasak. Namun, langkah itu dinilai harus dilakukan agar semua mengetahui soal Vaksin Nusantara.

"Ini kayak memasak saja, tapi harus tahu. Kalau tidak, soalnya nanti dikira sulit sekali bikin vaksin," ujarnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/16/16263921/terawan-klaim-90-persen-bahan-produksi-vaksin-nusantara-dibuat-di-indonesia

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hubungan Mega-Jokowi Disorot usai Kaesang Gabung PSI, Politikus PDI-P: Orang Bebas Berimajinasi

Hubungan Mega-Jokowi Disorot usai Kaesang Gabung PSI, Politikus PDI-P: Orang Bebas Berimajinasi

Nasional
Politikus PDI-P Yakin Jokowi Tak Akan Dipanggil karena Kaesang Masuk PSI

Politikus PDI-P Yakin Jokowi Tak Akan Dipanggil karena Kaesang Masuk PSI

Nasional
PolitiSI PDI-P: Kita Enggak Bisa Melarang-larang Kaesang Masuk PSI

PolitiSI PDI-P: Kita Enggak Bisa Melarang-larang Kaesang Masuk PSI

Nasional
Kaesang Masuk PSI, Cak Imin: 'Welcome To The Jungle'...

Kaesang Masuk PSI, Cak Imin: "Welcome To The Jungle"...

Nasional
Jokowi Akui Perdagangan di Beberapa Pasar Mulai Anjlok karena TikTok Shop

Jokowi Akui Perdagangan di Beberapa Pasar Mulai Anjlok karena TikTok Shop

Nasional
Kadin Indonesia Serahkan Peta Jalan Indonesia Emas 2045 ke Presiden Joko Widodo di IKN

Kadin Indonesia Serahkan Peta Jalan Indonesia Emas 2045 ke Presiden Joko Widodo di IKN

Nasional
Cak Imin: Rakyat Apatis Nyoblos di Pilkada gara-gara Politik Uang

Cak Imin: Rakyat Apatis Nyoblos di Pilkada gara-gara Politik Uang

Nasional
Muhaimin: Gara-gara PMII, Jadi Wapres Saya Siap...Jadi Presiden Pun Siap

Muhaimin: Gara-gara PMII, Jadi Wapres Saya Siap...Jadi Presiden Pun Siap

Nasional
Cak Imin Seleksi Perwakilannya untuk Masuk ke Baja Amin

Cak Imin Seleksi Perwakilannya untuk Masuk ke Baja Amin

Nasional
Rekam Jejak Kaesang Pangarep, dari Pengusaha Kini Jadi Kader PSI

Rekam Jejak Kaesang Pangarep, dari Pengusaha Kini Jadi Kader PSI

Nasional
Bersama Anies, Muhaimin Yakin Menangkan Pilpres 2024 Jika Bertarung dengan Ganjar-Prabowo

Bersama Anies, Muhaimin Yakin Menangkan Pilpres 2024 Jika Bertarung dengan Ganjar-Prabowo

Nasional
Kaesang Pengarep Jadi Kader PSI, Masih Anggota Biasa

Kaesang Pengarep Jadi Kader PSI, Masih Anggota Biasa

Nasional
Cak Imin Paparkan 3 Hal untuk Sempurnakan Demokrasi di Indonesia

Cak Imin Paparkan 3 Hal untuk Sempurnakan Demokrasi di Indonesia

Nasional
Cerita Muhaimin Bersatu dengan Anies di Pilpres 2024: Berliku, Ada Campur Tangan Tuhan

Cerita Muhaimin Bersatu dengan Anies di Pilpres 2024: Berliku, Ada Campur Tangan Tuhan

Nasional
Soal Rencana Pilkada 2024 Dimajukan, Muhaimin: PKB Sebenarnya Menolak

Soal Rencana Pilkada 2024 Dimajukan, Muhaimin: PKB Sebenarnya Menolak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke