Salin Artikel

Perjalanan Megawati, Tak Bisa Kuliah Saat Orde Baru hingga Dianugerahi Gelar Profesor Kehormatan

Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian mengatakan, sidang senat akademik telah menerima hasil penilaian Dewan Guru Besar Unhan atas seluruh karya ilmiah Megawati. Hal itu sebagai syarat pengukuhan menjadi Profesor Kehormatan Ilmu Pertahanan bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan.

Octavian juga mengatakan pemberian gelar profesor kehormatan kepada Megawati itu tak lepas dari kepemimpinan putri Bung Karno itu di masa ia menjabat sebagai presiden.

Octavian menilai Megawati mampu menyelesaikan berbagai krisis multidimensi di saat menjabat presiden.

Beberapa permasalahan yang berhasil ditangani Megawati menurut Octavian adalah konflik di Ambon dan Poso serta pemulihan pariwisata Bali usai meledaknya bom di Pulau Dewata.

"Ibu Megawati menjadi presiden pertama perempuan di negara kita. Di era Ibu Megawati pertama kalinya diselenggarakan Pemilihan Umum Legislatif dan Presidensial secara langsung," terang Octavian.

Sebelumnya Megawati juga telah menerima sejumlah gelar doktor honoris causa dari sejumlah universitas di dalam dan luar negeri.

Kendati telah menerima sejumlah gelar doktor honoris causa dan akan menerima gelar profesor kehormatan dari Unhan, perjalanan pendidikan Megawati tidak lah mulus.

Ia tak melanjutkan pendidikannya di bangku kuliah karena desakan rezim Orde Baru yang saat itu menjadikan keluarga Presiden Soekarno sebagai musuh politik.

Tak lanjutkan kuliah di era Orde Baru

Megawati sebelumnya mengaku dilarang kuliah di era Soeharto. Padahal saat itu, Megawati tengah menempuh pendidikan tinggi di Universitas Padjadjaran Bandung.

"Saya tidak boleh kuliah zaman Pak Harto. Itu saja. Karena saya anak Bung Karno," kata Megawati saat menyampaikan pidato dalam "Dialog Kebangsaan Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial" yang diselenggarakan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Selasa (10/11/2020).

Megawati semula ingin menjadi seorang peneliti di bidang pertanian. Akan tetapi, meski sempat berkuliah di jurusan pertanian, cita-cita itu tak kesampaian.

"Saya sebetulnya ingin menjadi peneliti, makanya saya ambil jurusan pertanian," kata Megawati.

Ia pun mengaku mendapat ilmu pengetahuan secara otodidak setelah keadaan politik di bawah rezim Orde Baru memaksanya menanggalkan bangku kuliah.

Megawati mengatakan, setelah dipaksa agar tak menuntaskan kuliah, ia mendapat wejangan dari Bung Karno. Soekarno menyarankan kepada Megawati agar mencari ilmu di mana saja. 

"Jadi ketika saya tidak dibolehkan kuliah karena keadaan politik, ayah saya hanya mengatakan begini. 'Sudah cari ilmu pengetahuan dimana saja'," ujar Megawati.

Dianugerahi gelar doktor honoris causa

Kendati tak melanjutkan kuliahnya, Megawati telah menerima sembilan gelar doktor kehormatan atau doktor honoris causa.

Kedelapan gelar tersebut diterima dari Universitas Waseda di Jepang, Korea Maritime and Ocean University di Korea Selatan, Moscow State Institute of International Relation, Universitas Padjadjaran. Universitas Negeri Padang, Mokpo National University di Korea Selatan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Fujian Normal University di China, dan Universitas Soka di Jepang.

Gelar doktor honoris causa tersebut diterima Megawati juga karena kepemimpinannya di bidang pendidikan, sosial, pemerintahan, dan politik.

Megawati pernah bercerita bahwa ia sempat deg-degan karena pernah menerima gelar doktor honoris causa di bidang pendidikan.

Megawati mengaku sangat antusias, bangga, dan bersyukur dengan gelar yang diberikan kepadanya tersebut.

Menurut dia, sebuah kehormatan mendaparkan penghargaan untuk bidang pendidikan, tepatnya berkaitan dengan politik pendidikan.

Dalam pidato tersebut, ia juga mengaku beruntung bisa mendapatkan pendidikan politik langsung dari sang ayah, Ir Soekarno yang juga merupakan bapak bangsa. Politik dan pendidikan, menurut Megawati, adalah dua hal tak terpisahkan. 

Kini, setelah memperoleh sembilab gelar doktor honoris causa, Megawati sebentar lagi akan menerima gelar profesor kehormatan dari Unhan.

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/09/13371011/perjalanan-megawati-tak-bisa-kuliah-saat-orde-baru-hingga-dianugerahi-gelar

Terkini Lainnya

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke