"Berharap proses ini dapat membantu pengungkapan peristiwa penembakan terhadap Pendeta Yeremia sehingga proses hukum sebagai wujud pencarian keadilan bagi keluarga korban dapat dijalankan," ujar Wakil Ketua LPSK Maneger Nasution dalam keterangan tertulis, Senin (7/6/2021).
Kendati jenazah Pendeta Yeremia sudah diautopsi, LPSK tetap akan memberikan perlindungan bagi keluarga korban.
Perlindungan ini akan terus diberikan apabila pihak keluarga berkenan untuk memberikan kesaksian di persidangan.
Selain itu, Nasution juga berharap adanya pemulihan terhadap keluarga korban dan masyarakat di Distrik Hitadipa.
Pemulihan ini bisa diberikan dalam hal pendidikan bagi anak-anak di wilayah Hitadipa.
Sebab, peristiwa penembakan Pendeta Yeremia yang juga disusul peristiwa lainnya telah menimbulkan dampak terhadap masyarakat sekitar.
Bahkan, mereka terpaksa mengungsi ke luar Distrik Hitadipa.
"Karena sejak peristiwa penembakan terhadap Pendeta Yeremia Zanambani diikuti beberapa rentetan peristiwa di sekitarnya, membuat banyak warga di Distrik Hitadipa mengungsi ke Distrik Sugapa atau lokasi lain," kata Nasution.
Adapun proses autopsi ini dilakukan Polres Intan Jaya pada Sabtu (5/6/2021). Proses autopsi melibatkan tim dokter forensik RSUD Labuang Baji.
Autopsi ini juga dihadiri langsung Nasution bersama keluarga Pendeta Yeremia, perwakilan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Persatuan Gereja-geraja di Indonesia (PGI) dan Polda Papua.
Diketahui, Pendeta Yeremia tewas ditembak pada 19 September 2020.
Dalam kasus ini, ada dugaan keterlibatan aparat seperti tertuang dalam laporan hasil investigasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya dan Komnas HAM.
TGPF yang dibentuk pemerintah itu mengungkapkan adanya keterlibatan aparat dalam penembakan Pendeta Yeremia. Namun, TGPF masih membuka kemungkinan dilakukan oleh pihak ketiga.
Sementara itu, menurut temuan Komnas HAM, pelaku langsung penyiksaan dan/atau pembunuhan di luar proses hukum (extrajudicial killing) terhadap Pendeta Yeremia diduga adalah oknum petinggi TNI Koramil Hitadipa.
https://nasional.kompas.com/read/2021/06/07/19544411/lpsk-harap-autopsi-ungkap-kasus-penembakan-pendeta-yeremia