"Saya berpikir bahwa penelitian ini adalah sesuatu yang sifatnya saintifik. Bagi saya, sesuatu yang sangat mungkin didukung," ujar Andika, dikutip dari Antara, Kamis (27/5/2021).
Adapun penelitian berbasis pelayanan tersebut memanfaatkan fasilitas cell cure center yang dimiliki Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.
Dengan begitu, fasilitas tersebut akan memudahkan pelaksanaan penelitian.
"Cell cure center merupakan fasilitas yang digunakan untuk memberikan pelayanan kepada individu yang sifatnya seperti immunotheraphy, dapat pula digunakan kepada penderita kanker, diabetes melitus, lupus, hingga yang memiliki permasalahan pada otak maupun otot," kata Andika.
KSAD menjelaskan bahwa penelitian tersebut sebelumnya disebut sebagai Vaksin Nusantara.
Selanjutnya, berubah menjadi penelitian berbasis pelayanan dengan sel dendritik untuk meningkatkan imunitas tubuh dalam menghadapi Covid-19.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, serta Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait penelitian berbasis pelayanan sel dendritik yang disaksikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy di Markas Besar Angkatan Darat (Mabes AD), Jakarta, Senin (19/4/2021).
Berdasarkan kesepakatan tersebut, penelitian nantinya dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto.
Selain memedomani kaidah penelitian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan, penelitian ini juga bersifat autologus.
Artinya, penelitian hanya dipergunakan untuk diri pasien sendiri sehingga tidak dapat dikomersialkan dan tidak diperlukan persetujuan izin edar.
https://nasional.kompas.com/read/2021/05/27/13534301/ksad-dukung-penelitian-sel-dendritik-guna-hadapi-covid-19