Giring Ganesha Mengaku Setiap Hari Pikirkan Cara Sukses pada Pemilu 2024

Hal tersebut disampaikan Giring dalam tayangan BEGINU S2 Episode 12 di kanal YouTube Kompas.com.

Dalam tayangan tersebut, Giring berbincang dengan Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho.

Dalam wawancara itu, Giring mengatakan bahwa di DPP PSI tidak sikut-sikutan antar-kader. DPP PSI, kata dia, sangat solid dan kompak untuk mendukung kebijakan partai. 

PSI, kata dia, ingin sukses pada 2024. Giring yakin keributan internal akan berdampak pada suara pada Pemilu nanti.  

"Jadi kalau ada ribut-ribut, kami selalu lihat dari sisi 2024-nya deh, lihat ke depan," kata Giring.

Giring mengklaim saat ini tren elektabilitas PSI terus menanjak. Terus meningkatkan elektabilitas serta menjaga agar stabil adalah yang menjadi pikirannya setiap hari belakangan ini. 

"Gue tiap hari cuma mikirin itu (bagaimana 2024 bisa sukses)," kata Giring.

Giring pun melanjutkan bahwa dalam berpolitik tidak boleh melibatkan perasaan atau bawa perasaan (baper).

Ia pun teringat ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pernah mengatakan bahwa negara kita politiknya seperti sinetron sehingga harus ada bumbu dramanya.

"Tapi gue sebagai ketua umum tidak bisa baper-baperan. Ketika orang menghujat, menulis sesuatu, ancam bunuh dan lainnya, kita tidak bisa melihatnya dibawa perasaan. Karena kalau dibawa perasaan cara kita melihat pasti buyar," ucap mantan vokalis grup band Nidji itu.

Adapun Giring ditunjuk oleh Ketua Umum PSI sebelumnya Grace Natalie sebagai Plt Ketua Umum PSI pada Agustus tahun 2020.

Grace mengatakan, Giring yang dikenal sebagai musisi ini merupakan sosok yang mewakili anak muda dan kreatif. Sehingga, Giring dipertimbangkan untuk menjadi plt ketua umum partai tersebut.

"Pengalaman berjuang bersama di PSI selama beberapa tahun terakhir menjadi pertimbangan. Bro Giring juga bisa mewakili sosok anak muda kreatif," ujar Grace kepada Kompas.com ketika dikonfirmasi, Senin (17/8/2020).

Grace menunjuk Giring sebagai Plt Ketua Umum PSI karena ia akan melanjutkan studi ke Singapura. Grace akan studi S2 di Lee Kuan Yew School of Public Policy, NUS selama satu tahun lamanya.