Vaksinasi telah menyasar berbagai kalangan, mulai dari tenaga medis, petugas pelayan publik, lansia, dan yang terbaru warga rentan usia di atas 18 tahun.
Pemerintah menargetkan vaksinasi mampu menjangkau 70 persen atau 181,5 juta penduduk Tanah Air.
Presiden Joko Widodo pun ingin pada September 2021 sudah ada 70 juta warga yang divaksin.
"Kita berharap nantinya di bulan Agustus atau maksimal di bulan September sudah mencapai jumlah kurang lebih 70 juta yang divaksin," kata Jokowi saat meninjau vaksinasi gotong royong untuk para pekerja di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021).
Target itu juga ditegaskan oleh Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman.
"Agustus sampai September 2021 pemerintah menginginkan sekitar 70 juta orang yang sudah divaksinasi," kata Fadjroel dalam siaran langsung di akun Instagram miliknya, @fadjroelrachman, Jumat (21/5/2021).
Jika menilik ke belakang, keinginan pemerintah itu ternyata mundur dari target awal. Semula, vaksinasi terhadap 70 juta penduduk di Tanah Air ditargetkan rampung pada Juli 2021.
1. Mundur dari target
Pada pertengahan April 2021 Presiden Jokowi mengungkap target vaksinasi terhadap 70 juta penduduk rampung pada Juli 2021.
Jokowi mengatakan, kurva kasus Covid-19 di Indonesia akan menurun jikat target ini tercapai.
"Kita ingin di bulan Juli, target kita paling tidak 70 juta penduduk harus sudah divaksinasi. Nanti kurvanya (Covid-19) akan kelihatan turunnya di bulan Juli kalau vaksinasinya bisa mencapai 70 juta orang," ujar Jokowi saat memberikan sambutan secara virtual dalam Rapat Koordinasi Kepala Daerah 2021, ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (14/4/2021) malam.
Target ini kembali Jokowi sampaikan saat memberikan arahan kepada para kepala daerah se-Indonesia, 29 April 2021. Ia tak ingin vaksinasi Covid-19 di daerah terhenti.
Sebab, pemerintah pusat telah berupaya mengadakan vaksin Covid-19 untuk masyarakat Indonesia.
"Saya titip terus soal vaksinasi massal, daerah jangan sampai ada yang berhenti. Tugas pemerintah pusat adalah menyiapkan vaksinasi," kata Jokowi.
"Kalau ada vaksinnya jangan sampai ada yang distok, stok itu cukup 5 persen, segera disuntikan ke beberapa target (jika vaksin sudah disalurkan ke daerah)," ucap dia.
Target yang sama juga sebelumya disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Pada akhir Februari 2021 Luhut menyampaikan harapannya mengenai 700.000 orang yang divaksin setiap hari per April 2021.
Ia optimistis target 70 juta penduduk di Indonesia rampung divaksin pada Juli tahun ini dapat tercapai.
"Kita berharap ini bisa 500.000 akhir Maret per hari, kalau angka ini kita pelihara ditargetkan 700.000 pada bulan April per hari," kata Luhut dalam acara Economic Outlook 2021, Kamis (25/2/2021).
"Saya sih melihat dengan tim, kita confidence, Juli kita bisa 70 juta," ucap dia.
Luhut menyatakan, 70 juta orang yang divaksin adalah orang-orang yang betul-betul menjadi sasaran penting.
Seperti halnya operasi militer, kata Luhut, target herd immunity harus tercapai agar bisa menjalankan ekonomi.
2. Jauh dari target
Jokowi mengakui bahwa capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia saat ini masih jauh dari target.
Ia mengatakan, ada 181,5 juta penduduk Indonesia yang menjadi target vaksinasi.
Setiap penduduk bakal mendapatkan 2 dosis vaksin, sehingga target penyuntikkan mencapai 380 juta dosis.
Sementara, hingga saat ini vaksin Covid-19 yang sudah disuntikkan baru mencapai 23 juta dosis.
"Sampai saat ini kita telah menyuntikkan 23 juta dosis vaksin dari rencana yang ingin kita lakukan kurang lebih nanti 380 juta dosis vaksin. Ini memang masih jauh sekali," kata Jokowi saat meninjau Vaksinasi Gotong Royong di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021).
3. Percepatan vaksinasi
Presiden pun berharap program vaksinasi gotong royong mampu mempercepat program vaksinasi Covid-19 nasional.
Vaksinasi gotong royong yang menyasar kalangan karyawan perusahaan atau industri telah dimulai pada Selasa (18/5/202) dan masih terus berlanjut.
"Kita harapkan vaksinasi ini dapat segera menimbulkan herd immunity, kekebalan komunitas. Sehingga Covid-19 segera bisa kita hilangkan," kata Jokowi saat meninjau Vaksinasi Gotong Royong di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021).
Jokowi mengatakan, herd immunity atau kekebalan komunal di lingkungan pekerja bakal berpengaruh pada produktivitas perusahaan dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
"Kalau ada perusahaan, ada pabrik, ada industri yang tidak berproduksi artinya pertumbuhan ekonomi kita akan turun dan jatuh pada posisi yang tidak baik," ucap Jokowi.
Kendati demikian, Jokowi mengakui bahwa suplai vaksin untuk vaksinasi Covid-19 gotong royong masih terkendala.
Ia menyebut, jumlah vaksin yang sudah diterima Indonesia saat ini masih sangat kecil dibandingkan target yang ditentukan.
"Untuk vaksin gotong royong bagi perusahaan, bagi industri, bagi pabrik, ini memang masih memiliki masalah suplainya," katanya.
"Target kita memang 30 juta dapat vaksin untuk vaksin gotong royong, tapi baru masuk ke negara kita Indonesia baru 420.000. Masih kecil sekali," tuturnya.
Terkait hal ini, Jokowi mengatakan bahwa vaksin Covid-19 menjadi barang rebutan. Banyak negara di dunia yang juga mencari vaksin Covid-19 untuk mengatasi pandemi di negara mereka.
"Mencari vaksin bukan barang yang mudah," kata Jokowi.
"Karena memang membeli vaksin, mencari vaksin itu menjadi rebutan 215 negara, semuanya pengin mendapatkan vaksin, secepat-cepatnya untuk bisa keluar dari pandemi Covid ini," tuturnya.
Namun demikian, Jokowi berjanji akan terus mendorong percepatan pengadaan vaksin sehingga program vaksinasi nasional dapat terus berjalan.
https://nasional.kompas.com/read/2021/05/24/09390971/mundurnya-target-capaian-vaksinasi-covid-19-di-indonesia