Salin Artikel

UPDATE 1,7 Juta Kasus Covid-19, Jangan Lelah dan Bosan Terapkan 5M

Berdasarkan data pemerintah, Minggu (23/5/2021) terjadi penambahan kasus Covid-19 sebanyak 5.280 kasus.

Penambahan tersebut membuat total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1.775.220 kasus sejak pertama kali diumumkan pada 2 Maret 2020.

Di sisi lain kasus kesembuhan juga terus terjadi. Selama 24 jam, terdapat 3.550 pasien sembuh dari infeksi Covid-19.

Secara akumulatif hingga kini terdapat 1.633.045 pasien yang sudah dinyatakan sembuh.

Sementara itu, pasien meninggal akibat Covid-19 juga masih bertambah. Adapun sebanyak 123 orang meninggal pada periode 22-23 Mei.

Jumlah itu menambah panjang deretan kasus meninggal dunia akibat virus corona yaitu sebanyak 49.328 orang.

Hasil tersebut didapatkan pemerintah setelah melakukan pemeriksaan pada 72.958 spesimen dalam satu hari.

Spesimen tersebut merupakan hasil pemeriksaan dari 53.679 orang yang diperiksa dan diambil sampelnya.

Secara keseluruhan pemerintah sudah memeriksa 16.059.675 spesimen hingga hari ini.

9,8 juta orang sudah disuntik vaksin lengkap

Berdasarkan data di website www.vaksin.kemkes.go.id pemerintah menunjukan sebanyak dosis pertama 14.890.933 orang dan  9.871.664 di antaranya telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua.

Orang yang menjadi sasaran vaksinasi adalah tenaga kesehatan, putugas pelayanan publik dan lansia.

Sementara itu pemerintah menargetkan sebanyak 40.349.039 orang sebagai sasaran vaksinasi untuk menbentuk herd immunity.

Hingga saat ini sebanyak 1.509.586 petugas kesehatan telah menerima vaksinasi dosis pertama, dan 1.378.129 orang suntikan vaksinasi kedua.

Sementara itu sebanyak 10.334.453 putgas publik sudah mendapat suntikan vaksinasi pertama. Serta 6.461.939 orang dengan vaksinasi kedua.

Terakhir sebanyak 3.033.921 lansia telah menerima suntikan vaksinasi dosis pertama, dan 2.030.889 vaksinasi dosis kedua.

Potensi bom waktu

Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, ada potensi kasus penyebaran covid-19 meledak di Indonesia.

Hal itu disebabkan oleh dua hal yaitu pertama tingkat positivity rate rata-rata berada di atas 10 persen selama 1,5 tahun pandemi Covid-19 berlangsung.

Kedua, kondisi penyebaran virus corona di Indonesia yang berada di tahap community transmision sesuai dengan status yang ditetapkan WHO sejak April 2020.

"Itu level yang menunjukan bahwa negara kita ini tidak bisa mendeteksi sebagian besar kasus infeksi dan tidak bisa menemukan sebagian besar klaster dan menyelesaikan itu. Hal itu akan menjadi bom waktu yang siap meledak," terangnya.

Oleh karenanya, ia berharap pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama dalam menangani pandemi.

Dicky juga berharap selain konsisten mengupayakan testing, tracing, treatment (3T), serta isolasi, dan karantina, pemerintah bisa menjadi contoh untuk masyarakat dan menerapkan strategi komunikasi resiko yang tepat.

"Pemerintah harus berkomitmen tinggi melakukan penguatan di respon 3T, isolasi dan karantina. Disertai dengan strategi komunikasi resiko yang efektif, leadership yang kuat, role model empati yang kuat dari setiap tokoh masyarakat, hingga pejabat publik di daerah maupun sampai ke pusat," jelas Dicky.

Selain itu, Dicky juga berharap agar masyarakat tidak lelah menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari.

Meski sudah lelah dan jengah namun, katanya, hal itu harus terus dilakukan karena virus corona masih terus melakukan penularan.

"Dari sisi masyarakat tentu harus terus menerapkan 5M-nya, jadi meskipun kita lelah, meski kita sudah bosan Covid-19, tapi virus ini tidak lelah. Apa yang terjadi di India mesti jadi pembelajaran kita tidak boleh meremehkan pandemi ini," ungkap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/24/08485681/update-17-juta-kasus-covid-19-jangan-lelah-dan-bosan-terapkan-5m

Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke