"Fenomena gunung es itu kan kalau testingnya sedikit, sehingga orang yang sebelumnya sakit banyak yang enggak ketahuan karena enggak ditesting, nah itu fenomena gunung es," kata Dwi saat dihubungi melalui telepon, Minggu (23/5/2021).
Dwi menjelaskan, Dinkes DKI Jakarta langsung melakukan tracing hingga ratusan kontak erat dengan pasien Covid-19 setelah diketahui ada yang terpapar.
Itulah sebabnya, kata dia, kecil kemungkinan ada kasus tersembunyi dari klaster silaturahmi Cilangkap itu.
"Kalau dilihat kan banyak tuh sampai ratusan orang se-area itu yang terlibat ditesting," kata dia.
Selain dengan testing yang masif, Dwi mengatakan semua orang yang pernah kontak erat diminta untuk karantina mandiri. Karena mengingat masa inkubasi dari virus corona adalah dua minggu.
"Karantina untuk orang yang masih sehat tapi berpotensi sakit karena masa inkubasi ya dikarantina sampai inkubasi selesai," tutur Dwi.
Dia juga menyebut, kasus lebih dari 100 orang terpapar dalam 1 RT yang ada di Cipayung tidak terjadi di tempat lain.
Hingga saat ini, ucap Dwi, kasus yang semakin banyak muncul di DKI Jakarta adalah kasus Covid-19 dari klaster keluarga yang bepergian ke luar kota saat libur panjang Lebaran Idul Fitri.
"Kayaknya enggak, yang lain klaster keluarga yang beberapa orang ke luar kota," ucap dia.
Dengan peristiwa penularan yang masif saat ini, Dwi meminta agar masyarakat kembali disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Karena sudah ada kejadian penularan Covid-19 ke ratusan orang dalam satu RT karena kegiatan kumpul-kumpul.
"Itu makanya bukti kita enggak boleh bosen harus saling mengingatkan, karena pada saat ngumpul satu saja orang positif udah cukup untuk nularin ke sekian belas orang bahkan bisa berkembang ke sekian puluh orang," ucap dia.
Kasus Covid-19 di RT 003 RW 003 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, bertambah 23 kasus. Kini, setidaknya 100 warga di RT tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukannya tes usap massal terhadap 686 warga.
Klaster penyebaran Covid-19 ini muncul usai libur Lebaran yang berlangsung pada 13-14 Mei 2021.
Camat Cipayung Fajar Eko Satrio menegaskan bahwa tes usap, atau biasa disebut tes PCR, masih akan terus digencarkan di wilayahnya demi mengantisipasi penyebaran virus yang lebih luas.
"Tes PCR terus berlanjut di puskesmas agar kasus positif ditemukan sedini mungkin," ujar Fajar, dilansir dari Kompas.id, Sabtu (22/5/2021).
https://nasional.kompas.com/read/2021/05/23/21043311/100-warga-1-rt-di-cilangkap-positif-covid-19-dinkes-sebut-kecil-kemungkinan