"Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Saya mengucapkan duka cita yang mendalam atas wafatnya Bapak Wimar Witoelar," kata Ma'ruf dalam keterangannya, Rabu (19/5/2021).
Dia mengenang Wimar sebagai sosok yang baik, kritis, dan idealis. Wimar merupakan mantan Juru Bicara Kepresidenan pada era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Almarhum tidak hanya sebagai mantan jubir, tetapi juga pernah berprofesi sebagai dosen, penulis, bahkan sebagai pemandu acara di salah satu stasiun televisi," ujar Ma'ruf.
"Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan ketabahan dan keikhlasan dalam menghadapi berita duka ini. Aamiin yaa rabbal’alamin," kata dia.
Wimar telah berpulang pada Rabu (19/5/2021) dalam usia 75 tahun. Ia mengalami masa kritis di Rumah Sakit Pondok Indah akibat kegagalan multiorgan.
Pria kelahiran Padalarang, Jawa Barat, 14 Juli 1945 itu merupakan putra bungsu dari Raden Achmad Witoelar Kartaadipoetra dan Nyi Raden Toti Soetiamah Tanoekoesoemah.
Wimar dikenal sebagai penulis dan kolumnis yang cerdas. Beberapa judul buku yang pernah ditulis Wimar antara lain, No Regrets (2002), A Book about Nothing (2006), More about Nothing (2009), dan Sweet Nothings (2014).
https://nasional.kompas.com/read/2021/05/19/15205591/sosok-wimar-witoelar-dalam-kenangan-maruf-amin