Salin Artikel

Jokowi: Penularan Covid-19 Harus Ditekan, Jangan Hanya Lihat Sisi Ekonomi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, upaya mendorong pertumbuhan ekonomi harus berjalan beriringan dengan penanganan pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikannya saat memberi pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia. Menurut Presiden, adanya target pertumbuhan ekonomi bukan berarti mengesampingkan sisi kesehatan.

"Urusan (penularan) Covid-19 tetap harus ditekan. Jangan hanya melihat satu sisi ekonomi, tapi tidak melihat sisi kesehatan. Dua-duanya harus berjalan beriringan," ujar Jokowi dalam tayangan video pengarahan yang diunggah YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/5/2021).

Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi secara nasional didapat dari agregat pertumbuhan ekonomi yang ada di provinsi, kabupaten, dan kota.

Sehingga, seluruh gubernur, bupati dan wali kota memiliki tanggung jawab yang sama dalam berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional kita.

Jokowi menyebutkan, pada kuartal pertama 2021 pertumbuhan ekonomi secara nasional masih berada di angka minus 0,74 persen.

Ia menggarisbawahi pertumbuhan yang masih minus ini.

Jokowi mengingatkan, target pertumbuhan ekonomi nasional untuk kuartal kedua adalah sebesar positif di atas 7 persen.

Sehingga menurutnya, diperlukan upaya keras dalam mencapai target itu.

"Bayangkan, dari minus 0,74 persen saya minta di atas 7 persen. Tapi indikasi ke arah sana ada, tergantung kerja keras kita bersama," tutur Jokowi.

Salah satu indikasi yang dimaksud yakni adanya peredaran uang kartal sebesar Rp 154,5 triliun selama Idul Fitri 2021.

Apabila dibandingkan dengan Idul Fitri 2020, maka ada kenaikan sebesar 40,5 persen.

"Ini positif, ini menambah optimisme kita. Kita harus bekerja keras agar di kuartal kedua target kita kurang lebih di atas 7 persen tadi bisa kita peroleh," ungkap Kepala Negara.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga menyebutkan, hanya ada 10 provinsi yang mencatat pertumbuhan ekonomi positif pada kuartal pertama 2021.

Sementara sisanya, 24 provinsi mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang negatif pada periode yang sama.

"Ada 10 provinsi yang pertumbuhan ekonominya positif. Artinya yang 24 provinsi masih negatif semuanya," kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan, 10 provinsi yang dimaksud yakni Riau (positif 0,41 persen), (Papua positif 14,285 persen), Sulawesi Tengah (positif 6,26 persen), Yogyakarta (positif 6,4 persen), Sulawesi Utara (positif 1,87 persen).

Kemudian ada Sulawesi tenggara positif (0,06 persen), NTT positif (0,12 persen), Papua Barat (positif 1,47 persen), Bangka Belitung (positif 0,97 persen) dan Maluku Utara positif (13,45 persen).

"Yang lain masih negatif semuanya," ujar Jokowi.

"Semua provinsi kita harapkan sudah positif (pertumbuhan ekonomi) di kuartal kedua," tambahnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/19/07184021/jokowi-penularan-covid-19-harus-ditekan-jangan-hanya-lihat-sisi-ekonomi

Terkini Lainnya

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke