Sementara itu, sisanya sebanyak 24 provinsi mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang negatif pada periode yang sama.
"Ada 10 provinsi yang pertumbuhan ekonominya positif. Artinya yang 24 provinsi masih negatif semuanya," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/5/2021).
Jokowi menjelaskan, 10 provinsi yang dimaksud yakni Riau (positif 0,41 persen), Papua (positif 14,285 persen), Sulawesi Tengah (positif 6,26 persen), Yogyakarta (positif 6,4 persen), Sulawesi Utara (positif 1,87 persen).
Kemudian ada Sulawesi Tenggara (positif 0,06 persen), NTT (positif 0,12 persen), Papua Barat (positif 1,47 persen), Bangka Belitung (positif 0,97 persen) dan Maluku Utara (positif 13,45 persen).
"Yang lain masih negatif semuanya," tegas kepala negara.
Jokowi melanjutkan, pada kuartal pertama 2021 pertumbuhan ekonomi secara nasional masih berada di angka minus 0,74 persen.
Dia menggaris bawahi pertumbuhan yang masih minus ini.
Padahal, kata Jokowi, pertumbuhan ekonomi nasional didapat dari agregat kumpulan pertumbuhan ekonomi yang ada di provinsi, kabupaten, dan kota.
"Jadi seluruh gubernur, bupati dan wali kota memiliki tanggung jawab yang sama dalam berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional kita," ungkapnya.
Jokowi mengingatkan, target pertumbuhan ekonomi nasional untuk kuartal kedua adalah sebesar positif di atas 7 persen.
Sehingga menurutnya diperlukan upaya keras dalam mencapai target itu.
"Bayangkan, dari minus 0,74 persen saya minta di atas 7 persen. Tapi indikasi ke arah sana ada, tergantung kerja keras kita bersama," tutur Jokowi.
Salah satu indikasi yang dimaksud yakni adanya peredaran uang kartal sebesar Rp 154,5 triliun selama Idul Fitri 2021.
Apabila dibandingkan dengan Idul Fitri 2020, maka ada kenaikan 40,5 persen.
"Ini positif, ini menambah optimisme kita.
Kita harus bekerja keras agar di kuartal kedua target kita kurang lebih di atas 7 persen tadi bisa kita peroleh . Semua provinsi kita harapkan sudah positif di kuartal kedua," tambahnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/05/19/05010021/jokowi--10-provinsi-pertumbuhan-ekonominya-positif-24-lainnya-negatif-semua