Salin Artikel

Varian Baru Virus Corona Masuk Indonesia, Pemerintah Diminta Siapkan Skenario Terburuk

Sebab, Charles menilai, masuknya varian baru virus corona dari India, Inggris, serta Afrika Selatan harus menjadi perhatian bagi semua pihak.

"Pemerintah harus mempersiapkan kemungkinan terjadinya skenario terburuk terkait dengan badai penularan Covid-19," kata Charles kepada Kompas.com, Selasa (4/5/2021).

Politikus PDI-P itu mengimbau pemerintah agar belajar dari situasi lonjakan kasus Covid-19 di India.

Pasalnya, Charles beranggapan bahwa kasus kematian pasien Covid-19 di India bukan hanya diakibatkan karena penyakit komorbid, namun kurangnya sarana fasilitas kesehatan membuat penanganan pasien Covid-19 tidak dapat dilakukan secara optimal.

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah sejak saat ini harus mulai memastikan ketersedian sarana dan fasilitas kesehatan guna mengantisipasi potensi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

"Artinya, saat ini pemerintah sudah harus memastikan ketersediaan oksigen, tempat tidur dan tenaga kesehatan untuk mengantisipasi potensi lonjakan kasus penularan," ucapnya.

Selain itu, Charles tetap mengajak semua elemen masayarkat untuk taat menerapkan protokol kesehatan.

Menurut dia, protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun, merupakan cara paling efektif dalam mencegah penyebaran Covid-19.

"Dibandingkan vaksin sekalipun, menurut CDC AS, penggunaan masker secara disiplin lebih efektif dalam mencegah terjadinya penularan Covid-19," ujar Charles.

Diketahui, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan masuknya tiga varian baru virus corona dari luar negeri, yakni dari Inggris, India, dan Afrika Selatan.


Hingga saat ini, sudah ada 16 kasus Covid-19 di Indonesia yang disebabkan penularan mutasi baru virus corona dari ketiga negara tersebut. Belasan kasus ini telah dilaporkan Budi kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas pada Senin (3/5/2021).

"Tadi juga sudah dilaporkan kepada Bapak Presiden karena sudah ada mutasi baru yang masuk, yaitu mutasi dari India. Ada dua insiden (penularan dari India) yang sudah kita lihat dua-duanya di Jakarta dan satu insiden dari Afrika Selatan itu ada di Bali," ujar Budi dalam siaran langsung konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden.

"Jadi, selain mutasi dari Inggris yang sekarang sudah ada 13 insiden, (kemudian) sudah ada dua mutasi dari India masuk dan satu mutasi dari Afrika Selatan," kata dia.

Budi menekankan bahwa varian baru yang menyebabkan 16 kasus penularan itu masuk sebagai kategori varian of concern atau mutasi yang memang sangat diperhatikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pasalnya, dampak penularan yang diakibatkan ketiga varian baru itu lebih besar sehingga dia meminta masyarakat lebih waspada.

"Mumpung masih sedikit karena mereka pasti akan segera menyebar karena penularannya relatif lebih tinggi dibandingkan yang lain," kata Budi.

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/04/11303071/varian-baru-virus-corona-masuk-indonesia-pemerintah-diminta-siapkan-skenario

Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke