Menurut dia, persentase ini belum berubah sejak Februari lalu.
"Saat ini persentase kematian di Indonesia adalah 2,7 persen dan telah bertahan selama lebih dari dua bulan sejak awal Februari 2021," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/4/2021).
Dia lantas menjelaskan penyebab angka kematian itu tetap bertahan dan sulit diturunkan.
Wiku menyebutkan, persentase angka kematian ini didapatkan dengan membandingkan jumlah kematian sejak awal pandemi dengan jumlah kasus positif Covid-19 sejak awal pandemi.
"Dengan melihat perbandingan ini maka angka kematian dapat diturunkan (ditekan) apabila jumlah kematian tidak terus meningkat atau peningkatannya tidak lebih tinggi dari tren peningkatan kasus positif Covid-19," tutur Wiku.
"Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menekan angka kematian adalah menjaga agar setiap kasus positif yang baru terkonfirmasi seluruhnya dapat sembuh dan tidak ada yang meninggal sama sekali," kata dia.
Dia menegaskan, hal tersebut bukan tidak mungkin bisa terjadi.
Adapun strategi yang dibutuhkan yaini bergotong-royong dalam penanganan covid 19.
"Utamanya dalam perawatan pasien Covid-19, baik pasien dengan gejala ringan, sedang hingga berat," kata Wiku.
Risiko kematian di 10 daerah meningkat
Dalam kesempatan yang sama, Wiku mengungkapkan adanya 10 provinsi dengan jumlah kenaikan kasus Covid-19 tertinggi pada April 2021.
Menurut dia, jika tidak tertangani dengan baik, kondisi tersebut berpotensi meningkatkan angka kematian akibat Covid-19.
"Saya ingin mengingatkan kepada 10 provinsi dengan kenaikan penambahan kasus positif Covid-19 tertinggi pada april 2021," ujar dia.
"Kesepuluh provinsi itu yakni Riau, Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Banten, Bengkulu, Aceh Jambi, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat," kata Wiku.
Wiku meminta 10 provinsi di atas agar benar-benar dapat memperhatikan penanganan kasus positif Covid-19 di daerah masing-masing.
Sebab, kondisi tersebut merupakan alarm bagi 10 provinsi.
"Karena jumlah kasus positif yang tinggi berpotensi dapat berujung kepada kematian," kata Wiku.
"Apabila tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkankan angka kematian secara nasional," ucap dia.
Oleh karena itu, Satgas meminta kualitas pelayanan kesehatan untuk menangani pasien positif Covid-19 di 10 daerah dimaksimalkan.
Dengan begitu, para pasien dapat ditangani dentan baik dan dapat meminimalisasi potensi kematian.
"Untuk orang dengan gejala ringan mohon dilakukan pemantauan secara berkala sehingga tetap dapat diawasi kondisinya hingga sembuh," ucap Wiku.
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/30/05455271/persentase-kematian-akibat-covid-19-tak-turun-turun-mengapa