Temuan itu berdasarkan hasil visual yang tertangkap ROV kapal rescue Angkatan Laut Singapura (RSN) tersebut.
"Update terbaru kita sudah menemukan, mengangkat ROV yaitu hidrofon dari kapal selam KRI Nanggala kemudian beberapa foto yang diambil, kemudian ditemukan torpedonya juga," ujar Asrena KSAL, Laksamana Muda TNI Muhammad Ali dalam konferensi pers di Mabesal, Jakarta, Selasa (27/4/2021).
Ia mengatakan, petugas hingga kini terus berupaya melakukan evakuasi.
Hanya saja, evakuasi akan dilakukan per tahap. Mengingat, kemampuan ROV sendiri hanya mampu mengangkat beban sekitar 150 kilogram.
"Itu nanti akan diupdate terus dan sebisa mungkin kita akan mengangkat bagian per bagian kecil karena kemampuan ROV itu mengangkat hanya 150 kilogram," kata Ali.
Sedangkan untuk pengangkatan barang yang tergolong besar, petugas nantinya akan kembali melakukan koordinasi teknis evakuasinya.
"Nanti kita koordinasi untuk yang lebih besar dari itu," imbuh dia.
Kapal selam buatan Jerman pada 1977 itu hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021).
Tim SAR gabungan kemudian melakukan pencarian besar-besaran, termasuk dengan mendatangkan bantuan dari luar negeri.
Pada Minggu (25/4/2021), KRI Nanggala-402 dinyatakan berstatus subsunk (tenggalam) di kedalaman 853 meter.
Hingga kini, tim SAR masih terus berusaha melakukan evakuasi.
Rencananya, 53 jenazah personel KRI Nanggala-402 akan dievakuasi ke Surabaya, Jawa Timur.
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/27/12313421/rov-singapura-temukan-keberadaan-torpedo-kri-nanggala-402