JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pemimpin negara ASEAN telah tiba di Jakarta untuk mengikuti ASEAN Leaders Meeting (ALM) atau Konferensi Tingkat Tinggi Pemimpin ASEAN pada Sabtu (24/4/2021).
Dikutip dari siaran langsung kanal YouTube Sekretariat Presiden, para pemimpin ASEAN yang telah hadir antara lain adalah Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chính, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, dan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.
Kemudian, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Hassin, Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith dan Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga dipastikan hadir dalam pertemuan yang digelar di Gedung Sekretariat ASEAN, Kebayoran Baru, Jakarta, pukul 14.00 WIB siang ini.
Namun, yang masih menjadi pertanyaan publik adalah kepastian hadirnya pemimpin junta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing.
Sebagaimana diketahui, ALM kali ini akan membahas tentang situasi di Myanmar.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, pihaknya sampai saat ini pun masih menanti kepastian kabar kedatangan Jenderal Min.
Pihak Kemenlu menyatakan tidak bisa memberikan kepastian karena undangan bagi pemimpin negara yang hadir menjadi otoritas Sultan Brunei Darussalam selalu Ketua ASEAN.
"Saya juga menunggu kabar tersebut (kedatangan)," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu.
Meski demikian, lanjut Faiza, persiapan tetap dilakukan.
Sementara itu, saat disinggung perihal penolakan sejumlah pihak atas kedatangan Jenderal Min, Faiza memaklumi hal itu.
Sebab, kedudukan Sekretariat ASEAN berada di Jakarta.
Kondisi ini sama halnya dengan Sekretariat PBB di New York, Amerika Serikat, di mana siapapun delegasi tetap diizinkan masung saat sidang PBB.
"Bisa dimaklumi adanya penolakan itu. Namun yang perlu dipahami adalah status kedudukan Sekreatriat ASEAN ada di Jakarta," tutur Faiza.
"Kalau bisa dibandingkan adalah kantor Sekretariat ASEAN dengan kantor PBB di New York. Siapapun ketua delegasi yang datang ke sana saat persidangan tetap dibolehkan masuk," tambahnya.
Sementara itu, menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi agenda ALM siang nanti diharapkan bisa menghasilkan kesepakatan untuk konflik di Myanmar.
"Kita berharap agar ALM akan dicapai kesepakatan mengenai langkah yang baik bagi rakyat Myanmar dan membantu Myanmar keluar dari situasi yang delicate (sulit) ini," ujar Retno dalam keterangan persnya pada Jumat (23/4/2021).
Retno menyebutkan, ALM merupakan pertemuan secara tatap muka pertama yang dilakukan para pemimpin ASEAN selama pandemi.
Menurutnya, komitmen para pemimpin untuk bertemu secara fisik merupakan refleksi dari kekhawatiran yang dalam ASEAN terhadap situasi yang terjadi di Myanmar.
"Juga tekad ASEAN untuk membantu Myanmar keluar dari situasi ini. Dapat saya sampaikan, pelaksanaan ALM dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat," tambah Retno.
Pertemuan yang diinisiasi Indonesia ini merupakan tindak lanjut dari pembicaraan antara Presiden Joko Widodo dan Sultan Brunei Darussalam selaku Ketua ASEAN.
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/24/11284781/asean-leaders-meeting-bahas-nasib-myanmar-pemimpin-junta-militer-hadir-di
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan