JAKARTA, KOMPAS.com - TNI berharap kapal penyelamat kapal selam milik Angkatan Laut Singapura (RSN), MV Swift Rescue dapat tiba pada hari ini, Jumat (23/4/2021).
Kehadiran MV Swift Rescue sangat dibutuhkan guna mempercepat proses penyelamatan 53 personel kapal selam KRI Nanggala-402.
"Terkait kapal-kapal dari negara sahabat, ini ada MV Swift. Harapan kita, mudah-mudahan sore atau malam tiba," ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Achmad Riad dalam konferensi pers di Bali, dikutip dari Kompas TV, Jumat (23/4/2021).
Selain Singapura, tercatat ada empat negara lain yang segera merapat membantu pencarian KRI Nanggala-402, yaitu Malaysia, Australia, India, dan Amerika Serikat (AS).
Malaysia sendiri menerjunkan MV Mega Bakti. Kapal ini masih dalam perjalanan menuju lokasi pencarian.
Selanjutnya, Australia mengerahkan dua armada kapalnya. Antara lain HMAS Ballarat (FFH 155) dan HMAS Sirius (O 266), serta satu kapal dari India.
Selain armada kapal, TNI juga akan mendapat bantuan pesawat Poseidon dari AS.
"Kita harapkan pesawat Poseidon bisa juga segera merapat," kata Kapuspen.
Diketahui, KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021), sekitar pukul 03.46 WIB.
Kapal selam produksi Jerman tahun 1977 itu ditengarai mengalami black out atau mati listrik total saat penyelaman sehingga kapal tersebut diperkirakan jatuh di kedalaman sekitar 600-700 meter dari permukaan laut.
Di dalam kapal tersebut, terdapat 53 awak kapal yang terdiri dari 49 anak buah kapal, 1 komandan satuan, dan 3 personel arsenal.
Misi pencarian ini bak dikejar waktu. Sebab, cadangan oksigen KRI Nanggala-402 sendiri hanya bertahan sampai Sabtu (24/4/2021).
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/23/13233561/tni-harap-kapal-penyelamat-kapal-selam-singapura-mv-swift-rescue-tiba-hari