Salin Artikel

Kekuatan Terbaik Dikerahkan, Berharap Awak Kapal Selam KRI Nanggala-402 Kembali Pulang...

Dalam pencariannya, TNI telah mengerahkan armada terbaiknya agar kapal selam buatan Jerman pada 1977 itu bisa kembali lagi muncul ke permukaan Nusantara.

Setidaknya ada 5 kapal TNI AL yang dikerahkan, meliputi KRI Raden Eddy Martadinata-313, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Diponegoro-365, KRI Rigel-933, dan KRI Pulau Rengat-711.

Termasuk pengerahan satu helikopter, 400 personel TNI, dan alat robotik milik Polri yang mampu melakukan pencarian di kedalaman 300 meter di bawah permukaan laut.

Peristiwa hilangnya KRI Nanggala-402 juga mengundang simpatik dua negara sahabat, Singapura dan Malaysia. Tak tanggung-tanggung, keduanya telah mengirimkan dua kapal penyelamat kapal selam.

Antara lain MV Swift Rescue (Singapura) dan MV Mega Bakti (Malaysia). Swift Rescue dijadwalkan tiba di lokasi pencarian pada 24 April 2021.

Sedangkan Mega Bakti pada 26 April 2021. Dua kapal penyelamat ini terbilang canggih dalam urusan penyelamatan kapal selam.

Kolaborasi TNI dengan negara sahabat pun diharapkan dapat memupukkan harapan supaya 53 personel KRI Nanggala-402 bisa diselamatkan.

Terlebih, misi pencarian ini juga dihadapi tantangan dengan cadangan stok oksigen KRI Nanggala-402 yang kian menipis.

Bagaimana tidak, sistem oksigen KRI Nanggala-402 hanya mampu bertahan 72 jam atau tiga hari pasca-kapal selam dinyatakan hilang. Artinya, cadangan stok oksigen akan berakhir pada Sabtu (24/4/2021).

Kendati demikian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berharap banyak 53 personel Nanggala-402 masih bisa diselamatkan.

"Kami semua berharap upaya pencarian akan membuahkan hasil dan menumbuhkan harapan untuk menyelamatkan seluruh personel KRI Nanggala," ujar Panglima TNI dalam konferensi pers di Bali, dikutip dari Kompas TV, Kamis (22/4/2021).

Panglima TNI sendiri memantau langsung pencarian KRI Nanggala-402 dari anjungan KRI dr Suharso-990. Tak lupa, Panglima TNI juga memberikan instruksi dan motivasi kepada tim penyelamat agar muncul harapan awak kapal selam bisa diselamatkan.

Seluruh bangsa berharap banyak

Sementara itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan pencarian KRI Nanggala-402 sejauh ini sudah intensif.

"Usaha pencarian sudah dolakukan intensif," kata Prabowo.

Prabowo meyakini upaya pencarian KRI Nanggala-402 akan membuahkan hasil.

"Saya yakin seluruh bangsa pikirannya agar anak-anak kita bisa kita selamatkan secepat mungkin," imbuh dia.

Terpisah, Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia berdoa agar upaya pencarian KRI Nanggala-402 berjalan lancar.

Ia juga meminta masyarakat mendoakan supaya seluruh awak kapal ditemukan dalam kondisi selamat.

"Saya mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan agar upaya pencarian dan penyelamatan ini dilancarkan, diberikan kemudahan untuk menemukan kembali KRI Nanggala-402, dan seluruh awaknya dalam keadaan selamat," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (22/4/2021).

Ia mengaku telah memerintahkan Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, Basarnas, bersama instansi terkait lainnya untuk mengerahkan segala kekuatan melakukan pencarian dan penyelamatan.

"Prioritas utama adalah keselamatan 53 awak kapal," ujar Jokowi.

Belum dinyatakan hilang

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyatakan, KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan utara Pulau Bali belum dapat dinyatakan hilang atau tenggelam (subsunk).

Yudo mengatakan hingga saat ini, posisi kapal selam itu belum diketahui dan upaya pencarian masih terus dilakukan.

"Sampai sekarang belum ada bukti otentik. Artinya belum terdeteksi di mana posisinya, jadi belum kami isyaratkan untuk subsunk," kata Yudo dalam konferensi pers di Bali, dikutip dari Kompas TV, Kamis (22/4/2021).

Adapun kehadiran KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali tengah dalam skenario latihan penembakan torpedo.

Yudo menjelaskan, KRI Nanggala mendapatkan izin menyelam untuk melaksanakan latihan pada pukul 03.00, Rabu (21/4/2021).

Saat itu, ada tim sea rider yang mendampingi untuk persiapan peluncuran torpedo. Hingga pukul 03.30, sea rider masih melihat keberadaan KRI Nanggala.

Namun, pada 03.46, KRI Nanggala mulai tak terlihat. Selanjutnya, KRI Nanggala hilang kontak. Kapal tidak merespons saat diberikan izin peluncuran torpedo.

Menurut Yudo, KRI Nanggala semestinya kembali ke permukaan pukul 05.15. Tetapi, setelah ditunggu-tunggu, kapal tidak muncul. Status kapal dinyatakan sublook atau hilang kontak.

"Pada pukul 05.15 kita adakan prosedur sublook yang mana akan dilaksanakan apabila kapal selam hilang kontak dan mengalami permasalahan," paparnya.

Berikutnya, pada pukul 06.46, status dinaikan menjadi submiss yang menandakan dimulainya upaya pencairan.

"Jadi tiga jam dari waktu hilang kontak sehingga seluruh unsur-unsur yang melaksanakan pengamanan di luar untuk melaksanaan pencarian. Latihan kita tunda," tutur Yudo.

https://nasional.kompas.com/read/2021/04/23/06533761/kekuatan-terbaik-dikerahkan-berharap-awak-kapal-selam-kri-nanggala-402

Terkini Lainnya

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke