Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Soal Doa dari Semua Agama, Menag: Salahnya Doa Ini Apa Sih? Orang Disuruh Doa Kok Ribut

"Jadi salahnya doa ini apa sih? Orang disuruh doa kok ribut, itu salahnya doa ini apa? Ini pertanyaan saya, saya boleh dong nanya. Salahnya doa apa, kan enggak ada salahnya," kata Yaqut dalam rapat dengan Komisi VIII DPR, Kamis (8/4/2021).

Yaqut pun menjelaskan awal mula munculnya permintaan agar acara Kemenang diisi doa semua agama ketika Yaqut menghadiri rapat kerja nasional Kementerian Agama yang dihadiri pegawai eselon I dan II Kemenag se-Indonesia.

Dalam acara tersebut, kata Yaqut, doa hanya disampaikan secara Islam. Padahal, menurut dia, perilaku koruptif dan perilaku negatif lainnya dapat dijauhkan jika seseorang dekat dengan Tuhannya lewat doa.

"Nah saya berpikir begini, masa sih yang disuruh menjauhi fraud, menjauhi korupsi, menjauhi birokrasi melayani dirinya sendiri, cuma muslim saja, sementrara ada pegawai yang beragama bukan muslim," ujar Yaqut.

Oleh karena itu, ia mendorong agar pegawai yang beragama Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu juga berdoa agar ingat dengan Tuhan dan dijauhkan dari perilaku yang tidak baik.

"Itu asumsi, apakah itu benar ya masing-masing person saya kira (yang menentukan), dengan doa itu mejauhkan perilaku itu enggak. Kalau doa saja sudah tidak menjauhkan dia dari perilaku buruk, terus apalagi yang bisa menjauhkan mereka kecuali maut," kata Yaqut.

Ia pun menegaskan bahwa doa dari semua agama hanya berlaku di lingkungan Kemenag dalam acara yang diikuti seluruh pegawai dari berbagai agama.

Yaqut menyebut tidak ada upaya untuk mengubah praktik doa di acara kenegaraan ataupun doa di kegiatan-kegiatan yang memang lekat dengan agama tertentu.

Diberitakan sebelumnya, Yaqut meminta setiap acara yang berlangsung di Kementerian Agama diisi oleh doa dari semua agama yang ada di Indonesia.

"Pagi hari ini saya senang Rakernas dimulai dengan pembacaan ayat suci Al Quran. Ini memberikan pencerahan sekaligus penyegaran untuk kita semua. Tapi akan lebih indah kalau doanya diberikan kesempatan semua agama untuk memberikan doa," kata Yaqut sebagaimana dikutip dari Antara, Senin (5/4/2021).

Ia ingin agar Kemenag menjadi rumah bagi semua agama yang ada di Indonesia sehingga dapat melayani dan memberikan kesempatan yang sama kepada semua penganut agama.

Ia mengatakan, pembacaan doa untuk agama tertentu saja di Kemenag akan memperlihatkan seolah acara di Kemenag tak ubahnya seperti acara organisasi kemasyarakatan.

"Jadi jangan ini kesannya kita ini sedang rapat ormas kegiatan agama, ormas Islam Kementerian Agama. Kita sedang melakukan Rakernas Kementerian Agama yang di dalamnya bukan hanya urusan agama Islam saja," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/04/08/18015461/soal-doa-dari-semua-agama-menag-salahnya-doa-ini-apa-sih-orang-disuruh-doa

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Anggota Komisi X: Israel Tetap Berlaga sedangkan Indonesia Dicoret, Memendam Mimpi Anak Muda

Anggota Komisi X: Israel Tetap Berlaga sedangkan Indonesia Dicoret, Memendam Mimpi Anak Muda

Nasional
Kepala Otorita IKN Optimistis Upacara Peringatan Kemerdekaan pada 2024 Digelar di IKN

Kepala Otorita IKN Optimistis Upacara Peringatan Kemerdekaan pada 2024 Digelar di IKN

Nasional
Abraham Samad: Perilaku Korup di Mana-mana, Indeks Persepsi Korupsi Jadi Anjlok

Abraham Samad: Perilaku Korup di Mana-mana, Indeks Persepsi Korupsi Jadi Anjlok

Nasional
Jokowi: Film Nasional Melangkah Maju Sesuai Kehendak Zaman

Jokowi: Film Nasional Melangkah Maju Sesuai Kehendak Zaman

Nasional
Abraham Samad Sebut Parpol Mudah Dibeli untuk Jadi Kendaraan Politik

Abraham Samad Sebut Parpol Mudah Dibeli untuk Jadi Kendaraan Politik

Nasional
Bambang Pacul: RUU Perampasan Aset Mungkin Disahkan, tapi Lobi Ketum Parpol Dulu

Bambang Pacul: RUU Perampasan Aset Mungkin Disahkan, tapi Lobi Ketum Parpol Dulu

Nasional
KPK Tetapkan 10 Orang Tesangka dalam Kasus Korupsi Tukin di ESDM

KPK Tetapkan 10 Orang Tesangka dalam Kasus Korupsi Tukin di ESDM

Nasional
Politisi PDI-P Salahkan PSSI soal Indonesia Tak Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Politisi PDI-P Salahkan PSSI soal Indonesia Tak Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Nasional
IKN Sempat Dilanda Banjir, Kepala Otorita Jelaskan Strategi Tata Guna Lahan untuk Mengatasinya

IKN Sempat Dilanda Banjir, Kepala Otorita Jelaskan Strategi Tata Guna Lahan untuk Mengatasinya

Nasional
Bambang Pacul Sebut DPR Kontra RUU Pembatasan Uang Kartal: Legislator Tertawa, Mahfud MD Geleng Kepala

Bambang Pacul Sebut DPR Kontra RUU Pembatasan Uang Kartal: Legislator Tertawa, Mahfud MD Geleng Kepala

Nasional
Abraham Samad Kritik Parpol Tak Punya Kode Etik: Orang Bermasalah Bisa Jadi Politisi

Abraham Samad Kritik Parpol Tak Punya Kode Etik: Orang Bermasalah Bisa Jadi Politisi

Nasional
Kementerian KP Perkuat VOGA dan SFV untuk Kawal Program Ekonomi Biru

Kementerian KP Perkuat VOGA dan SFV untuk Kawal Program Ekonomi Biru

Nasional
Mendagri: Bayangkan kalau Pejabat Buka Puasa Bersama, 'Upload' Makanan Mewah padahal Rakyat Susah

Mendagri: Bayangkan kalau Pejabat Buka Puasa Bersama, "Upload" Makanan Mewah padahal Rakyat Susah

Nasional
Blak-blakan Bambang Pacul ke Jokowi: DPR Tolak RUU Pembatasan Uang Kartal karena Takut Tak Terpilih Lagi

Blak-blakan Bambang Pacul ke Jokowi: DPR Tolak RUU Pembatasan Uang Kartal karena Takut Tak Terpilih Lagi

Nasional
Mengenal Lebih Dekat “Wind Tunnel” Terjun Payung Terbesar Se-Asia Tenggara Milik Brimob

Mengenal Lebih Dekat “Wind Tunnel” Terjun Payung Terbesar Se-Asia Tenggara Milik Brimob

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke