JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko memastikan pemerintah akan membongkar jaringan kelompok yang berada di balik sejumlah peristiwa teror belakangan ini.
Ia menuturkan, upaya penegakan hukum akan dilaksanakan dengan tegas, adil dan efektif.
"Pemerintah telah memiliki perangkat hukum dan strategi yang lengkap untuk membongkar sel teror hingga ke akar-akarnya, termasuk melalui pendekatan hard approach," ujar Moeldoko, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/4/2021).
"Jadi, tidak ada tempat untuk bersembunyi bagi seluruh pihak yang terlibat dalam aksi terorisme di Indonesia, seluruhnya akan dibongkar," ucapnya.
Sebagaimana telah ditegaskan Presiden Joko Widodo, terorisme tidak memiliki tempat di Indonesia.
Sehingga, Presiden telah memerintahkan Kapolri, Panglima TNI dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) untuk berkoordinasi serta meningkatkan kewaspadaan.
Mantan panglima TNI itu pun mengingatkan bahwa ancaman terorisme nyata dan berbahaya.
Sehingga, ia menyarankan masyarakat agar berhenti beropini soal konspirasi terkait rangkaian teror baru-baru ini.
"Ancaman terorisme adalah nyata, dekat, dan berbahaya, sehingga diimbau untuk menghentikan opini-opini konspirasi yang tidak berdasar, tidak bertanggung jawab dan justru memperkeruh situasi," kata Moeldoko.
Dalam sepekan ini, telah terjadi dua peristiwa teror di Indonesia.
Pelaku berinisial L berusia 26 tahun dan istrinya, YSR, melakukan teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021) pagi.
Kemudian, perempuan berinisial ZA menjadi pelaku penyerangan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3/2021). ZA diketahui berusia 25 tahun.
Pelaku bom bunuh diri di Makassar diduga merupakan jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi ke Negara Islam di Irak dan Suriah atau Islamis State of Iraq and Suriah (ISIS).
Sementara, pelaku teror di Mabes Polri diduga pendukung ISIS. Dugaan itu berasal dari hasil pendalaman polisi yang menemukan unggahan bendera ISIS di akun Instagram milik pelaku.
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/01/16153521/moeldoko-tidak-ada-tempat-sembunyi-bagi-pihak-yang-terlibat-terorisme