Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Rusdi Hartono mengatakan, kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam sistem keamanan akan diperbaiki.
"Kami lakukan audit masalah pengamanan. Kami lihat dari hasil audit, apabila ditemukan kekurangan kelemahan ini akan kami perbaiki," kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (1/4/2021).
Ia mengeklaim, pemeriksaan dan penjagaan di Mabes Polri sebetulnya sudah sesuai dengan prosedur pengamanan markas-markas polisi.
Pada prinsipnya, kata Rusdi, Polri merupakan institusi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Oleh karena itu, akses bagi masyarakat yang mau mendapatkan layanan tidak dipersulit.
Namun, Rusdi mengakui Polri "kecolongan" soal ZA yang bisa masuk ke area Mabes Polri dengan senjata tajam.
"Masih kami dalami (di mana senjata dibawa ZA). Karena ZA meninggal dunia. Dimungkinkan dia masukan di bagian tubuhnya, entah pinggang atau di mana. Ini sedang didalami sampai lolos seperti itu," ujarnya.
Bertalian dengan itu, Mabes Polri pun memeriksa petugas polisi yang berjaga di pos pengamanan.
"Pasti diperiksa, untuk lebih memperjelas bagaimana ZA bisa masuk dan melaksanakan aksinya di Mabes Polri," kata Rusdi.
Penyerangan oleh ZA di Mabes Polri terjadi pada Rabu sekitar pukul 16.30 WIB.
Ia merupakan seorang perempuan berusia 25 tahun.
Mulanya, ia masuk ke Mabes Polri lewat pintu pejalan kaki. Kemudian, ZA terus masuk hingga ke gedung bagian depan dekat pos penjagaan.
ZA membawa senjata api dan sempat mengarahkan tembakan ke polisi.
Polisi akhirnya melakukan tindakan dengan menembak ZA di tempat. ZA tewas setelah beberapa kali tembakan.
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/01/14265281/pasca-penyerangan-mabes-polri-audit-sistem-keamanan