Salin Artikel

Kondisi Makin Mencekam, 96 WNI Tinggalkan Myanmar

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Judha Nuggraha menyebut jumlah tersebut merupakan gelombang yang kedua, setelah sebelumnya 50 WNI sudah terlebih dulu pulang ke Tanah Air.

"Pada Maret saja tercatat 96 WNI yang sudah lapor KBRI (Yangon) akan pulang sampai akhir bulan ini," ucap Judha dikutip dari Antara, Kamis (25/3/2021).

Judha meminta WNI yang merasa lokasi tempat tinggalnya tidak aman untuk segera berpindah ke Sekolah Indonesia Yangon, tempat yang digunakan sebagai lokasi perlindungan sementara para WNI.

Selain itu, Judha juga meminta WNI tidak melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak.

Pihaknya juga terus mendesak agar para WNI yang tidak memiliki kepentingan mendesak mulai mempertimbangkan untuk kembali ke Indonesia.

"Bagi WNI yang tidak memiliki kepentingan mendesak di Myanmar, kami minta untuk mempertimbangkan pulang ke Indonesia," kata Judha.

Judha mengatakan ada dua penerbangan kembali ke Tanah Air yang bisa digunakan oleh para WNI, yaitu Singapore Airlines dan Myanmar Airlines yang digunakan untuk membantu warga negara asing keluar dari Myanmar.

Judha juga menegaskan bahwa sampai saat ini pemerintah Indonesia belum memutuskan untuk melakukan evakuasi sebab penilaian di lapangan menunjukan tidak ada warga negara asing termasuk WNI yang menjadi sasaran kekerasan selama demonstrasi Myanmar berlangsung.

Berdasarkan data Kemlu RI tercatat 362 WNI yang mayoritas pekerja profesional masih berada di Myanmar hingga saat ini.

Sebagai informasi suasana semakin mencekam di Myanmar, menyusul pengumuman yang diberikan militer Myanmar pada Selasa (23/3), bahwa sebanyak 164 pengunjuk rasa dan 9 pasukan keamanan tewas dalam demonstrasi yang meluas di negara tersebut.

Adapun konflik politik di Myanmar bermula dari kudeta yang dilakukan kelompok militer pada pemerintahan Suu Kyi.

Kelompok militer mendukung kelompok oposisi yang menilai bahwa pemilu dan kemenangan Suu Kyi dari Partai Kiha Nasional untuk Demokrasi (NLD) penuh kecurangan.

Suu Kyi beserta pejabat NLD saat ini ditahan oleh kelompok militer, dan kekuasaan di Myanmar diserahkan pada panglima tertinggi Min Aung Hlaing.

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/25/11594251/kondisi-makin-mencekam-96-wni-tinggalkan-myanmar

Terkini Lainnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke