Herman menuturkan, salah satu kader partai lain yang hadir dalam KLB tersebut adalah Edie Saputra yang disebut mewakili provinsi Aceh.
"Di Facebook-nya, saudara Edie Saputra mengeluarkan pernyataan bahwa yang bersangkutan hadir di acara KLB, tentu KLB abal-abal itu, mewakili provinsi Aceh atas undangan panitia," kata Herman dalam konferensi pers, Jumat (12/3/2021).
"Tetapi yang bersangkutan juga menyatakan tidak benar kalau yang bersangkutan akan memimpin Partai Demokrat Bireun karena yang bersangkutan ternyata sudah menjadi kader partai lain," kata Herman melanjutkan.
Herman menuturkan, selain Edie, ada juga sejumlah nama yang sebenarnya telah menjadi kader partai lain tetapi dapat mengikuti KLB.
Beberapa nama yang disebut Herman antara lain Ilal, Samad, serta Daday Hudaya yang ternyata sudah menjadi caleg dari partai politik lain.
"Misalkan saudara Daday Hudaya juga beberapa atau pada pileg tahun 2019 juga menjadi caleg dari partai lain," ujar dia.
Herman menambahkan, iming-iming uang Rp 100 juta merupakan faktor yang menarik para peserta untuk hadir dalam KLB tersebut
Herman mengatakan, uang Rp 100 juta yang dijanjikan itu bukan sekadar uang transportasi dan mesti didalami asal-usul uang tersebut.
KLB Deli Serdang yang digelar oleh kubu kontra-Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu menetapkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat periode 2021-2024.
Namun, pihak Demokrat menyatakan KLB tersebut digelar tanpa memenuhi syarat penyelenggaraan KLB yang tercantum pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat.
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/12/18225641/demokrat-sebut-sejumlah-peserta-klb-deli-serdang-sudah-bergabung-partai-lain