"Kenapa kami copot dari jabatannya? Karena mereka telah melanggar pakta integritas yang telah mereka buat sendiri tanpa paksaan, untuk setia dan tunduk serta patuh terhadap konstitusi Partai Demokrat dan kepemimpinan Partai Demokrat sesuai dengan hasil Kongres V 15 Maret 2020," kata AHY dalam konferensi pers bertajuk "Menguak Kebenaran: Testimoni Peserta KLB Abal-abal" yang disiarkan secara daring, Senin (8/3/2021).
Pada konferensi pers tersebut, AHY menjelaskan bahwa ada beberapa mantan Wakil Ketua DPC yang tetap diundang meski tak memiliki hak suara.
Padahal, jelasnya, hak suara KLB hanya dimiliki oleh Ketua DPC, dan bukan Wakil Ketua DPC.
"Tapi tetap diundang untuk mengikuti Kongres Luar Biasa tersebut. Menurut kesaksian, beberapa peserta KLB ilegal dan abal-abal tersebut yang benar-benar dihadiri di kongres itu adalah 32 mantan Ketua DPC yang sudah kami Plt, sebelum pelaksanaan kongres tersebut," jelasnya.
Dalam konferensi pers ini, AHY juga menayangkan sebuah video berisi testimoni dari seorang mantan Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kota Kotamobagu Gerald Piter Runtuthomas.
Berdasarkan tayangan tersebut, Gerald mengaku diajak oleh seseorang yang disebutnya Vecky Gandey untuk terlibat KLB.
Orang itu adalah koordinator KLB untuk wilayah Sulawesi Utara yang mana juga mantan kader Partai Demokrat.
Kesaksian Gerald, KLB itu memang sudah dirancang sedemikian rupa untuk memenangkan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat menggantikan AHY.
"Pada tanggal 18 Februari, dia mengajak saya, melalui WhatsApp untuk mengikuti kongres. Dan disampaikan oleh Pak Vecky ikut Kongres Luar Biasa ini untuk memilih ketua umum yang baru yang langsung dikatakan adalah Pak Moeldoko. Bahwa kita adalah gerbong sekarang gerbong Pak Moeldoko," tutur dia.
Namun, tawaran tersebut awalnya ditolak oleh Gerald karena dirinya mengaku benar-benar mencintai Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY.
Selang beberapa waktu kemudian, Gerald mengaku dihubungi kembali oleh Vecky Gandey untuk kedua kalinya.
Saat itu, Gerald mengaku terlena dengan tawaran uang Rp 100 juta dari Vecky jika hadir dalam KLB yang akan menggantikan posisi AHY dari Ketum.
"Kalau saya tiba di lokasi, saya akan mendapatkan 25 persen dari Rp 100 juta, yaitu Rp 25 juta. Setelah sisa KLB saya akan mendapat sisanya yaitu Rp 75 juta. Tapi nyatanya kita cuma mendapat uang Rp 5 juta," papar Gerald.
Diberitakan sebelumnya, kubu Demokrat kontra AHY menggelar KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).
Berdasarkan hasil putusan KLB, ditetapkan KSP Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
"Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Luar Biasa Partai Demokrat menimbang dan memperhatikan bahwa putusan menetapkan pertama, dari dua calon, atas voting berdiri, maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2026," kata mantan kader Demokrat sekaligus pimpinan sidang KLB Jhoni Allen Marbun, Jumat (5/3/2021).
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/08/20193661/ahy-sebut-klb-sumut-dihadiri-32-mantan-ketua-dpc-yang-sudah-dicopot