Dalam kesempatan itu, Jokowi menyebut bahwa Indonesia telah kehilangan putra terbaik bangsa.
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Kemarin hari Minggu telah berpulang ke rahmatullah Bapak Artidjo Alkostar. Kita telah kehilangan putra terbaik bangsa," kata Jokowi di lokasi.
Didampingi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Kepala Negara turut menyalatkan jenazah almarhum setibanya di Masjid Ulul Albab sekira pukul 08.00 WIB.
Jokowi menyebut bahwa dirinya memiliki kenangan tersendiri terhadap Artidjo Alkostar semasa hidupnya. Kepribadian dan integritas Artidjo, kata dia, tak perlu diragukan lagi.
Artidjo juga disebut sebagai teladan bagi para penegak hukum dan peradilan.
"Beliau adalah penegak hukum, hakim agung, dan Dewan Pengawas KPK yang sangat rajin, jujur, memiliki integritas yang tinggi," ujar Jokowi.
Usai menyampaikan belasungkawa, Jokowi berdoa untuk almarhum agar diberikan tempat terbaik di sisi-Nya.
"Atas nama pemerintah kami menyampaikan dukacita mendalam," tandasnya.
Untuk diketahui, Artidjo Alkostar tutup usia pada Minggu (28/2/2021) pukul 14.00 WIB. Ia meninggal dunia dalam usia 72 tahun karena penyakit paru-paru dan jantung.
Kepergian Artidjo merupakan kehilangan besar bagi dunia hukum di Indonesia.
Artidjo adalah sosok yang selama ini dikenal memiliki integritas, jujur, dan tak pernah ragu memberi vonis lebih berat kepada para terpidana kasus korupsi yang berniat menurunkan hukumannya di tingkat kasasi.
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/01/08593541/melayat-artidjo-alkostar-jokowi-kita-kehilangan-putra-terbaik-bangsa