Jika ada anggota yang terpapar Covid-19, keluarga seharusnya mampu memberikan dukungan melalui berbagai upaya.
"Keluarga adalah jawaban utamanya. Membuat suasana lingkungan rumah agar nyaman dan aman sehingga mampu mempertahankan kesehatan anggota keluarga," kata Reisa dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (26/2/2021).
"Terutama apabila anggota keluarga ada yang menjadi pasien Covid-19 atau ada yang baru sembuh," katanya.
Ada empat hal yang disarankan Reisa.
Pertama, memberikan dukungan emosional berupa kepedulian dan perhatian kepada anggota keluarga yang positif atau baru sembuh dari Covid-19.
Seseorang yang terpapar virus corona atau dalam proses pemulihan kemungkinan mengalami tekanan.
Memberikan dukungan emosional, kata dia, akan menimbulkan rasa nyaman, tenteram, dibutuhkan, dan dicintai.
Kedua, memberikan dukungan informasi, saran, petunjuk, dan masukkan yang sesuai dengan kebutuhan pasien atau penyintas Covid-19.
Reisa mengingatkan agar informasi yang diberikan berasal dari sumber yang valid dan benar, serta ahli di bidangnya.
"Pastikan berita yang akan kita bagikan ke anggota keluarga harus diverifikasi terlebih dahulu dan pastikan penyebaran hoaks itu terhenti karena hoaks itu tidak akan membantu anggota keluarga kita yang sedang terkena Covid-19 untuk pulih dan kembali sehat," ujar dia.
Ketiga, memberikan penghargaan dan dukungan yang tulus atas semangat dan perkembangan harian yang dialami pasien dan atau penyintas Covid-19.
Keempat, memberikan dukungan lainnya seperti hadiah sederhana, atau apa pun yang dibutuhkan pasien atau penyintas Covid-19.
Tak hanya itu, anggota keluarga juga dapat memastikan kondisi rumah selalu bersih dan saluran udara diperhatikan dengan baik sehingga udara di ruangan selalu segar.
"Mempraktikkan protokol saat keluar dan pulang ke rumah dengan tertib juga sebenarnya hadiah bagi anggota keluarga yang lain," kata Reisa.
Reisa menyebut, pandemi yang berlarut-larut bisa memunculkan rasa bosan, jenuh, cemas, hingga takut terhadap risiko penularan.
Sebagian masyarakat sudah terlalu lama berada di rumah sehingga muncul emosi yang tinggi tidak terkendali.
Oleh karena terbatasnya ruang gerak dan interaksi, ia mengimbau masyarakat menciptakan suasana nyaman dalam keluarga. Hal ini bisa berdampak positif bagi kesehatan jiwa, bahkan fisik.
"Ubah cara berkomunikasi dalam keluarga, tingkatkan intensitas, lebih sering melakukan obrolan dalam keluarga dengan suasana yang nyaman rileks dan menyenangkan," kata Reisa.
https://nasional.kompas.com/read/2021/02/26/17334031/beri-dukungan-ke-anggota-keluarga-yang-terpapar-covid-19-satgas-sarankan-4