Menurut Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman, ada beberapa hal yang harus dilakukan masyarakat yang mengungsi di posko pengungsian banjir agar tidak tertular Covid-19.
Menurut Dicky, hal pertama yang harus dilakukan yakni tidak panik karena air tidak dapat menjadi medium penularan virus tersebut.
“Tidak usah terlalu khawatir dengan air, karena Covid-19 tidak menular melalui air, tetapi manusianya yang harus dijaga,” sebut Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/2/2021).
Menurut Dicky, hal yang harus dijaga oleh masyarakat di posko pengungsian yakni menghindari kontak erat dengan orang lain yang tidak tinggal satu rumah.
“Interaksinya (dengan orang lain) harus dijaga, lalu menghindari berkumpul di suatu keramaian, dan selalu menggunakan masker. Selain itu warga juga diimbau untuk membuka ventilasi pada tenda pengungsian jika ada,” kata Dicky.
Selanjutnya, Dicky mengatakan, warga sedianya bisa mengungsikan anggota keluarganya yang masuk dalam kategori kelompok rentan tertular virus Covid-19.
Orang dalam kelompok ini adalah lansia, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak.
“Jika (anggota) keluarganya ada lansia, ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, diharapkan warga dapat mengungsikannya ke rumah saudara atau anggota keluarga lain yang tidak terkena bencana banjir,” kata dia.
Selain itu, Dicky meminta pemerintah menyediakan tenaga kesehatan yang memperhatikan kondisi korban bencana banjir di lokasi pengungsian.
Harapannya, jika tenaga kesehatan melihat ada gejala Covid-19 pada salah seorang pengungsi, mereka bisa langsung dilakukan tracing dan memisahkannya dengan pengungsi lainnya.
“Jika ada gejala (Covid-19) meski hasil tesnya negatif, warga itu enggak boleh disitu. Dia harus dikarantina. Pemerintah harus menyiapkan tempat untuk karantina,” ucap dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pukul 03.00 WIB dini hari tadi, semua titik banjir di Jakarta mengalami penyurutan.
“Hari Senin dini hari jam 3 pagi tadi dipastikan 100 persen sudah surut,” sebut Anies dalam keterangan suara.
Sementara itu, beberapa wilayah di Kabupaten Bekasi masih terendam banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi Henri Lincoln menyebut, sebanyak 13 kecamatan masih tergenang banjir.
Sementara itu, Pemerintah Kota Bekasi mengatakan bahwa dari 126 titik banjir di 40 kelurahan dan 12 kecamatan, saat ini hanya tinggal 1 titik yang masih tergenang banjir.
“Titik yang belum surut tinggal di Perumahan Kotabaru, Kelurahan Cimuning, Kecamatan Mustikajaya,” ucap Kepala Bagian Humas Pemkot Bekasi Sajekti Rubiyah hari ini saat dihubungi Kompas.com.
Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, wilayah Jakarta akan diguyur hujan intensitas lebat pada 24-26 Februari mendatang.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut, intensitas hujan diperkirakan menurun pada 21-23 Februari, setelah sebelumnya hujan lebat mengguyur Jakarta pada 19-20 Februari pekan lalu.
“Ini tanggal 21-23 (Februari 2021), potensi hujan cenderung melemah, dengan hujan intensitas sedang dapat terjadi pada malam dini hari. Artinya tidak seperti hari-hari sebelumnya,” papar Dwikorita dikutip dari Kompas TV, Minggu (21/2/2021).
Hujan intensitass tinggi juga diperkirakan akan turun di Bali dan Nusa Tenggara.
https://nasional.kompas.com/read/2021/02/22/16370951/cara-cegah-penularan-covid-19-di-posko-pengungsian-banjir-menurut