Ia menyebut, kasus aktif Covid-19 dan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 mulai menunjukkan penurunan.
"Setelah pada tiga minggu pertama pelaksanaan PPKM angkanya masih menunjukkan kenaikan, pada minggu keempat ini mulai menunjukkan penurunan persentase," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (9/2/2021).
Adapun PPKM mulai berlaku sejak 12 Januari 2021. Kebijakan ini sudah berjalan selama lebih dari empat pekan.
Wiku menyampaikan, pada akhir pekan ketiga pelaksanaan PPKM persentase kasus aktif Covid-19 mencapai 16,24 persen.
Sementara, di pekan keempat PPKM kasus aktif virus corona turun menjadi 15,23 persen.
Terkait keterisian tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit rujukan Covid-19, kata Wiku, angkanya terus mengalami penurunan sejak awal PPKM diterapkan. Total penurunannya hingga saat ini mencapai 10,21 persen.
Penurunan juga terjadi pada angka keterisian tempat tidur di ruang ICU. Meski persentasenya sempat naik di pekan ketiga PPKM, di pekan keempat angkanya kembali menurun.
"Total penurunan jika dibandingkan dengan awal tahun 2021 sudah mencapai 10 persen," terang Wiku.
Wiku mengatakan, perkembangan ini menunjukkan hasil yang positif sehingga perlu dipertahankan. Namun, ia meminta seluruh pihak tidak berpuas diri terhadap capaian ini.
Untuk semakin menekan angka penularan virus, kebijakan PPKM dilanjutkan dengan PPKM mikro yang lebih menyasar pada pembatasan masyarakat di skala RT dan RW.
PPKM mikro mulai diberlakukan sejak 9 Februari 2021 dan akan berlangsung selama 14 hari ke depan di Pulau Jawa dan Bali.
"Diharapkan dapat semakin berdampak positif terhadap perkembangan Covid-19 baik di tingkat nasional maupun di Pulau Jawa dan Bali," kata Wiku.
https://nasional.kompas.com/read/2021/02/09/18082401/satgas-klaim-ppkm-pekan-ke-4-turunkan-kasus-aktif-covid-19