Prediksi yang ditulis media yang berbasis di Amerika Serikat Bloomberg itu didasarkan pada lambannya proses vaksinasi.
"Suruh belajar sini dululah Bloomberg itu," kata Moeldoko dalam Webinar Jurnalisme Berkualitas' untuk memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2021, Minggu (7/2/2021), dilansir dari Tribunnews.com.
Moeldoko mengaku, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju sudah memikirkan upaya agar vaksinasi rampung dalam 1,5 tahun.
"Kemarin dalam sidang kabinet sudah dipikirkan bagaimana keinginan Pak Jokowi untuk secepatnya setahun setengah," ujarnya.
Saat ini, pemerintah telah mengamankan ratusan juta dosis vaksin dari berbagai perusahaan vaksin dunia.
Selain itu, tengah dikembangkan vaksin buatan negeri yang diprediksi akan membantu mempercepat proses vaksinasi.
"Kalau vaksin merah putih sudah berproduksi tahun 2022 itu lebih cepat lagi," katanya.
Sebelumnya, Bloomberg pada Jumat (5/2/2021) menyampaikan laporan mengenai penanganan pandemi dan upaya vaksinasi Covid-19 berbagai negara di dunia.
Berdasarkan hitungan Bloomberg, proses vaksinasi di Indonesia masih kalah cepat dengan beberapa negara-negara lainya.
Dengan kecepatan vaksinasi saat ini, diprediksi Indonesia baru bisa menjangkau 75 persen populasi untuk vaksinasi dan mengakhiri pandemi sekitar 10 tahun lagi.
Indonesia tidak sendiri, dengan analisis yang serupa, India dan Rusia juga memiliki waktu estimasi sama, yakni menunggu hingga satu dekade lamanya.
Prediksi tersebut dibuat setelah Bloomberg membangun basis data suntikan vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/02/08/13400201/nilai-prediksi-pandemi-ri-berakhir-10-tahun-berlebihan-moeldoko-belajar-sini