JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, pembentukan komponen cadangan (komcad) sejalan dengan upaya pemerintah melakukan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI.
"Komcad sebagai subsistem pertahanan RI adalah bagian yang integral dalam sistem pertahanan kita yang perlu diperkuat bersamaan dengan modernisasi alutsista," ujar Dahnil melalui pesan singkat, Kamis (4/2/2021).
Dahnil mengatakan, pembentukan komcad sebetulnya sudah menjadi pekerjaan rumah (PR) lama yang dihadapi Indonesia.
Di mana pembentukan komcad selama ini tak segera terealisasi secara formal dengan sistem yang baik.
Sejalan dengan itu, pembangunan kekuatan pertahanan mustahil bisa dilakukan apabila terjadi situasi perang.
Terlebih, kekuatan pertahanan negara mempunyai satu sistem utuh yang menghubungkan kekuatan laut, udara, maupun darat.
Ia mencontohkan, pembangunan kekuatan di laut bisa melahirkan alutsista dan prajurit di ranah laut.
Kemudian kekuatan udara melalui pesawat tempur, radar, termasuk pilot fighter-nya. Sedangkan di darat terdapat kekuatan infanterinya.
"Dalam sebuah sistem pertahanan itu ada komcad di dalamnya yang tidak bisa dipisahkan," kata Dahnil.
Pembentukan komcad didasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional (PSDN).
Berdasarkan aturan tersebut, terdapat tiga matra dalam struktur komcad, yakni matra darat, laut, dan udara.
Pada tahun ini, Kemenhan berencana menggaet 25.000 orang untuk masuk dalam Komcad.
Namun, perekrutan itu sendiri baru akan dilakukan setelah terbitnya Peraturan Menteri Pertahanan (Permenhan).
https://nasional.kompas.com/read/2021/02/04/16174101/kemenhan-pembentukan-komcad-sejalan-dengan-modernisasi-alutsista-tni