Salin Artikel

Demokrat Tuding Moeldoko Lakukan Upaya Terstruktur dan Sistematis, Ini Penjelasannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membantah pernyataan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko terkait pertemuan dengan sejumlah kader Demokrat.

Moeldoko mengatakan, munculnya isu adanya upaya pengambilalihan kepemimpinan Demokrat bermula dari foto mantan Panglima TNI itu dengan sejumlah kader. Pertemuan itu, menurut Moeldoko berlangsung di kediamannya

"Moeldoko menganggap dirinya dikaitkan dalam gerakan ini, karena berdasarkan foto-foto belaka. Padahal, faktanya tidak demikian," kata Herzaky, dalam keterangan tertulis, Selasa (2/2/2021).

Menurut Herzaky, kedatangan kader Demokrat dari sejumlah daerah ke Jakarta untuk bertemu Moeldoko, dilakukan secara terstruktur dan sistematis.

Ia juga menyebut, pertemuan sejumlah kader Demokrat tidak dilakukan di rumah Moeldoko.

"Ada yang mengundang, membiayai tiket pesawat, menjemput di bandara, membiayai penginapan, termasuk konsumsi," ungkapnya.

Kemudian, Herzaky meragukan pernyataan Moeldoko yang mengaku tidak mengerti konteks pembicaraan dalam pertemuan dengan kader Demokrat.

Pasalnya, berdasarkan keterangan yang ia terima, pertemuan tersebut membahas rencana pengusungan Moeldoko sebagai calon Presiden 2024.

"Untuk memuluskan rencana itu, para pelaku gerakan mempersiapkan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat, melalui proses kongres luar biasa," terang dia.

Selain itu, Herzaky menuturkan bahwa pengiriman surat Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kepada Presiden Joko Widodo merupakan bentuk komitmen untuk saling menjaga hubungan baik.

Komitmen tersebut, kata dia, seharusnya dilakukan untuk menghentikan pihak-pihak yang kerap mencatut nama Presiden Jokowi maupun AHY dengan tujuan mengadu domba.

"Jadi jangan dibelokkan, kok malah kita dianggap berhadapan dengan Istana," imbuhnya.

Sebelumnya, Moeldoko telah menjelaskan awal mula isu tersebut berkembang dan melibatkan namanya. Ia menyebut kerap kedatangan tamu di rumahnya.

Sebagai mantan Panglima TNI, Moeldoko mengaku selalu membuka pintu untuk siapa saja yang hendak bertamu.

Moeldoko tak menyebutkan secara detail tamu yang ia maksud. Namun, ia hanya menyebut bahwa tamu itu datang berbondong dan membicarakan banyak hal tentang situasi terkini.

Moeldoko menduga isu itu berangkat dari foto-foto dirinya bersama tamu-tamu tersebut.

"Mungkin dasarnya foto-foto, ya ada orang dari Indonesia Timur, dari mana-mana kan pengin foto sama saya, ya saya terima saja, apa susahnya," ujar Moeldoko, dalam konferensi pers virtual, Senin (1/2/2021).

Moeldoko mengaku prihatin terhadap situasi yang berkembang saat ini. Sebab, sejatinya ia juga mencintai Partai Demokrat.

Kendati demikian, ia tak keberatan isu ini digulirkan. Namun, ia mewanti-wanti Partai Demokrat untuk tidak dengan mudahnya menuding Istana, apalagi melibatkan Presiden Joko Widodo.

"Dalam hal ini saya mengingatkan sekali lagi, jangan dikit-dikit Istana dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini, karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, nggak tahu apa-apa dalam hal ini," kata Moeldoko.

https://nasional.kompas.com/read/2021/02/03/10541031/demokrat-tuding-moeldoko-lakukan-upaya-terstruktur-dan-sistematis-ini

Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke